- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Tuna Netra Indonesia Jakarta Timur, Yogi Madsuni meminta kepada seluruh pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta agar memperhatikan hak-hak penyandang disabilitas, khususnya penyandang tuna netra yang ada di Jakarta.
Ia mengakui, sejauh ini perhatian Pemerintah Daerah DKI Jakarta terkait aksesibilitas untuk penyandang disabilitas fisik sudah mulai berjalan, hanya saja, aksesibilitas itu belum berjalan sepenuhnya.
Misalnya, lanjut Yogi, penyandang Tunanetra pada umumnya berprofesi sebagai tenaga pijat. Namun, seiring perjalanannya, penghasilan tenaga pijat yang dilakoni penyandang tuna netra sudah menurun, sehingga tidak sedikit penyandang tuna netra beralih profesi sebagai penjual kerupuk di DKI Jakarta.
"Nah, fasilitas seperti itu belum berjalan tapi teman-teman sudah terusik, terganggu dengan penangkapan dengan dalih ketertiban umum dan lain sebagainya," kata Yogi dalam acara sosialisasi KPUD Kota Jakarta Timur di DPC Pertuni, Cililitan, Jakarta Timur, Minggu 5 Februari 2017.
Ia menambahkan, sejauh ini tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur belum ada yang memiliki visi misi yang menyentuh dengan kepentingan para penyandang disabilitas tuna netra. Sehingga ia berharap, pada debat kandidat ketiga yang akan diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta tanggal 10 Februari mendatang, seluruh pasangan calon dapat ditanyakan tentang komitmennya ketika terpilih nanti untuk para penyandang disabilitas khususnya tuna netra di DKI Jakarta.
"Kami ingin gubernur siapapun yang terpilih nanti dapat memberikan pemenuhan hak hidup dan jaminan hidup bagi tuna netra, siapapun gubernurnya. Harapan kita itu tadi, tanggal 10 Februari itu kami ingin mencoba, justru teman-teman KPU ini kan sekarang sedang sosialisasi pemilunya."
"Tapi jangan sampai kami beli kucing dalam karung juga kan gitu. Harus tahu juga," tutupnya.