Hal yang akan Disampaikan SBY Jika Bertemu Jokowi

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA.co.id – Keinginan Susilo Bambang Yudhoyono untuk bertemu Presiden RI, Joko Widodo, rupanya bakal terwujud. Walau demikian, pertemuan kedua tokoh itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Sulit Berkemih Hingga Ejakulasi Darah Tanda Kanker Prostat

Menteri Koordinasi Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mengisyaratkan peluang pertemuan  itu, secara terbuka setelah pelaksanaan Pilkada serentak 2017. 

Menanggapi rencana pertemuan itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menyatakan pihaknya siap untuk melaksanakan pertemuan itu. Dan menyambut baik rencana tersebut.

SBY Akan Jalani Pengobatan Kanker, Dijadwalkan Tiba di AS Kamis Pagi

"Persoalannya bukan soal ketemu atau tidak ketemu. Tapi ada persoalan yang harus didiskusikan bersama, kepentingan bersama. Nah, kalau tadi informasinya sudah seperti itu (bertemu setelah Pilkada 2017 selesai), anytime kita siap," ujarnya di Gedung Wisma Proklamasi, Sabtu, 4 Februari 2017.

Hinca menuturkan, ada beberapa hal yang ingin disampaikan SBY jika pertemuan itu terjadi. Khususnya, SBY ingin berbagi pengalaman.

Usai Operasi, SBY Mau Isi Waktu Masa Pemulihan dengan Melukis

"Ya berbagi pengalaman, kemudian mengklarifikasi hal-hal yang kemarin disampaikan beliau. Saya kira terang benderang itu. Supaya betul-betul semuanya baiklah ke depan," ujarnya.

Menurut Hinca, dengan pertemuan itu nantinya akan dapat menjadikan suasana Indonesia semakin baik dan ada makna yang diambil dalam pertemuan keduanya.

"Upaya-upaya itu kan ada yang tidak terlihat oleh publik. Kemarin yang terbuka oleh publik. Saya kira itu pesannya lebih jelas, saya kira lebih seru, lebih baik, lebih bermakna ketimbang surat formal yang dilakukan. Apalagi Pak SBY pernah menjadi presiden selama 10 tahun," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, SBY mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Jokowi. Tapi sayang, keinginan itu belum terlaksana.

"Sayang sekali saya belum punya kesempatan dengan Presiden Jokowi," kata SBY dalam konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Februari 2017.

Padahal kalau bertemu, SBY ingin bicara secara blak-blakan. Dia akan membuka siapa yang sudah melaporkan pada Jokowi mengenai kabar negatif soal dirinya.

"Inteljen yang tadi itu, menuduh mendanai aksi damai, menunggangi, urusan pemboman, urusan makar," kata dia.

SBY menegaskan pertemuan dengan Jokowi penting untuk melakukan klarifikasi secara baik, dengan niat dan tujuan yang baik. Hal itu agar tidak ada prasangka, praduga atau saling curiga antara Jokowi dan dirinya.

"Beliau presiden kita, saya juga pernah memimpin negeri ini. Supaya agar ada dialog," ujarnya. (one)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya