Ahok Janji Selesaikan Waduk Mangkrak Giri Kencana

Ahok pantau waduk
Sumber :
  • Fajar GM/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Calon Gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengunjungi Waduk Giri Kencana di kawasan Cilangkap, Cipayung. Namun, pembangunan waduk itu masih belum juga selesai.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Berlokasi di Jakarta Timur, waduk tersebut mulai dibangun semasa era Gubernur Joko Widodo. Jokowi sendiri, yang saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia, beberapa kali meninjau pembangunan waduk menjelang Pemilihan Presiden 2014, sebelum ia meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI.

Meski demikian, saat ini, setelah hampir tiga tahun pembangunan dimulai, waduk yang memiliki luas 6,4 hektar, belum sepenuhnya berfungsi, pembangunannya mangkrak. Waduk itu belum optimal menampung limpahan Sungai Sunter dan Sungai Anak Sunter, yang volume tampungannya direncanakan 320.000 meter kubik. Tujuannya untuk mencegah air meluap dan menggenangi sejumlah kawasan di wilayah Jakarta Timur.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Ahok, sapaan akrab Basuki, terlihat mengitari bibir waduk. Ia ditemani seorang relawan pemenangan Ahok - Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Menurut Ahok, pembangunan waduk mangkrak karena ada sejumlah bidang lahan yang belum dibebaskan. Hal tersebut, merupakan permasalahan yang kerap terjadi di mana sebuah proyek pemerintah berhenti di tengah jalan akibat lahan yang seharusnya termasuk lokasi proyek belum dapat dialihkan kepemilikannya.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Ini ada masalah pembebasan lahan saja," ujar Ahok di lokasi, Kamis, 2 Februari 2017.

Ahok mengatakan tahun ini, di sisa masa jabatannya sebagai Gubernur DKI hingga Oktober 2017, ia bertekad menyelesaikan masalah itu. Caranya, dengan mengidentifikasi satu per satu penyebab bidang lahan yang seharusnya menjadi bagian waduk, belum terbebaskan.

Selesaikan Sengketa

Jika lahan tak dapat dibeli karena ada sengketa, Ahok mengatakan ia akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur yang menentukan lahan itu untuk sementara digunakan untuk keperluan pemerintah.

Cara itu digulirkan Ahok menjelang dia cuti untuk kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 padai 28 Oktober 2016. Maka rencana itu akan diterapkan juga untuk mengubah lahan sengketa antara Bank DKI dan perusahaan swasta di Jalan Thamrin untuk menjadi lokasi pembinaan pedagang kaki lima (PKL) untuk sementara.

"Kami yakin tahun ini pembebasan lahan akan lebih mudah," ujar Ahok.

Sementara, jika sengketa kepemilikan lahan telah mencapai tahapan in kracht (berkekuatan hukum tetap), Ahok mengatakan opsi yang bisa diambil selanjutnya adalah membeli lahan itu.

Ahok juga mengaku memikirkan konsep di mana perusahaan swasta dipersilakan memiliki lahan. Namun, kewajiban pembangunan waduk menjadi dibebankan kepada mereka.

"Kita jual tanah, dapat waduk gratis. Untung dong," ujar Ahok.

Penyelesaian pembangunan Waduk Giri Kencana sendiri merupakan hal yang mendesak dilakukan. Karena tak optimalnya waduk berfungsi, sejumlah kawasan di Jakarta Timur masih kerap digenangi banjir akibat sungai sering meluap.

"Kalau ini (Waduk Giri Kencana) udah kita beresin, semua (masalah banjir) daerah sini akan selesai," ujar Ahok. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya