Soal Ma'ruf Amin, Ahok Merasa Sedang Diadu Domba

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengeluh soal banyaknya hal yang, menurutnya, merupakan upaya untuk menjatuhkan dia dalam perebutan kursi Gubernur DKI di Pilkada 2017.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Menurut Ahok, upaya terkini adalah mengadu domba dia dengan umat Muslim terkait penilaian bahwa dia telah menghina Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang sekaligus Rais Aam (Dewan Penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ma'ruf Amin. Ini terkait kesaksian Ma’ruf dalam sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara Selasa kemarin.

Penghinaan yang bagi Ahok sedang digembar-gemborkan pihak-pihak tertentu adalah cara dia dan tim kuasa hukum memperlakukan Ma'ruf dalam sidang kedelapan di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Gedung Kementerian Pertanian, Selasa kemarin, 31 Januari 2017. 

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Ahok bahkan sempat diberitakan hendak melaporkan Ma'ruf ke kepolisian terkait kesaksiannya yang dianggap palsu meski kemudian tim pengacara meralat pernyataan tersebut.

"Saya pikir itu (tuduhan Ahok telah menghina Ma'ruf) kacau juga tuh. Begini ya, politik kalau Pilkada itu jadi sadis tahu enggak," ujar Ahok di sela-sela kunjungan di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu, 1 Februari 2017.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Ahok menuturkan, konteks interaksinya, tim kuasa hukum, majelis hakim, hingga jaksa penuntut umum (JPU) dengan Ma'ruf kemarin adalah selaku pihak-pihak dengan peranannya masing-masing dalam sebuah persidangan, yaitu terdakwa, pembela, pimpinan persidangan, penuntut, dan Ma'ruf sebagai saksi.

Caranya berinteraksi dengan Ma'ruf tidak mencerminkan cara dirinya seharusnya berinteraksi di luar persidangan dengan Ma'ruf. Ma'ruf sendiri, di luar persidangan, selaku petinggi NU, merupakan ulama yang disegani.

"Hakim sama Pak jaksa saja di sidang bilang Pak kiai (Ma'ruf), panggil 'saudara saksi'," ujar Ahok.

Ahok menengarai, banyaknya upaya menjatuhkan dirinya selama rangkaian Pilkada DKI 2017 sekadar upaya lawan politik meredam kemungkinannya terpilih menjadi Gubernur DKI. 

Ahok, menuduh lawan-lawan politik tidak bisa menghadirkan saingan berupa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang kapabilitasnya menandingi dirinya. Hal itu menyebabkan Ahok tidak diserang secara sehat, melalui dikampanyekannya program pembangunan Jakarta yang lebih baik, melainkan diserang secara hukum dan bidang lain yang tak terkait dengan pelaksanaan Pilkada.

"Susah kalau enggak mau ngadu visi, misi, program. Jadi ngadu domba beginian," ujar Ahok. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya