Prabowo Sebut Pilkada DKI Pertarungan Kebenaran vs Kebatilan

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengklaim calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, berkomitmen penuh membangun Ibu Kota untuk kebaikan rakyat.

Isu Kaesang Maju Pilgub DKI, Demokrat Masih Lihat-lihat

Prabowo mengingatkan waktu pemungutan suara Pilkada Jakarta tinggal 16 hari lagi sehingga warga mesti segera menentukan pilihan untuk perubahan Jakarta. Salah memilih pemimpin, katanya, berarti salah menentukan masa depan Jakarta. Dia bahkan menyebut Pilkada Jakarta ibarat pertarungan kebenaran dan kebatilan.

"Pertarungan tinggal enam belas hari lagi: antara yang benar dan tidak benar; antara yang membela keadilan dan membela yang enggak-enggak," kata Prabowo di depan masa pendukung Anies-Sandiaga di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu, 29 Januari 2017.

Gerindra Tak Ngotot Usung Kader Sendiri di Pilgub Jakarta

Prabowo mengaku lelah dengan opini yang menyatakan sebagian warga DKI Jakarta bisa dibeli, bahkan dibodohi, untuk suatu kepentingan tertentu. Padahal, kenyataannya tidak begitu. Apalagi, perilaku korupsi yang akhir-akhir ini semakin merajalela di berbagai institusi.

Melalui Anies-Sandiaga, Prabowo beserta partai koalisi ingin mengubah Jakarta menjadi kota yang jauh lebih baik. Dia pun mengajak seluruh warga Jakarta agar terus mengawal proses Pilkada.

Pilih Anies atau Sahroni di Pilgub DKI 2024, Begini Jawaban Tak Terduga Surya Paloh

"Kita tidak mau lagi dibodohi; diakal-akalin. Kita percaya dalam demokrasi dengan kotak suara. Jangan dirusak, jangan dikotori. Rebut Jakarta untuk selamatkan Indonesia," katanya.

Selama ini, menurut Prabowo, banyak yang sudah dikorbankan partai koalisi untuk memperoleh keadilan bagi warga Jakarta. Misal, langkah Sandiaga Uno yang rela mengalah sebagai calon wakil gubernur dan tidak berkukuh sebagai calon gubernur. Itu demi menciptakan keseimbangan pemimpin di Ibu Kota.

"Kami rela memberikan hak untuk kebenaran. Kami rela berkorban untuk kejayaan bangsa Indonesia. Kami tidak egois, kami legowo," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya