- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Pengamat politik Eep Saefullah menilai isu yang menjadi perhatian bagi pemilih di Pilkada DKI Jakarta tidak lagi seputar masalah klasik, seperti banjir dan kemacetan. Namun, lebih kepada isu sehari-hari yang langsung bersentuhan dengan masyarakat banyak.
Eep mengatakan, isu yang pertama yaitu lapangan pekerjaan. Dia menilai lapangan pekerjaan adalah masalah serius. Hal itu bukan karena tingkat pengangguran tapi lebih kepada mereka yang rentan miskin.
"Rentan miskin ini adalah mereka yang dengan pergeseran turbulensi keadaan, mereka bisa kehilangan pekerjaan. Seperti pekerja informal yang tempat pekerjaannya digusur. Pindah ke tempat lain, pendapatan mereka turun drastis dan rentan miskin," kata Eep di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2016.
Sementara isu kedua yaitu biaya hidup, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan pokok. Banyak masyarakat yang merasa terancam dengan kebutuhan pokok dan biaya hidup yang terus naik. "Kalau kemudian ada (pasangan calon) yang menawarkan itu maka kemudian menjadi peluang," ujarnya.
Isu ketiga yaitu soal pendidikan. Menurut dia, pendidikan bukan lagi soal biaya tapi juga soal kualitas. "Seperti orang Betawi rata-rata mempersoalkan Madrasah dianaktirikan. Itu konkret di Jakarta buat orang Betawi," kata Eep.
Isu terakhir yaitu soal persatuan Jakarta. Eep menilai, saat ini masyarakat tidak punya alat ikat yang membuat mereka menyatu. Oleh karena itu, warga Ibukota mencari pemimpin yang mampu mempersatukan semua elemen masyarakat.