RS Tarakan Kembangkan Bangunan Berkonsep Sky Hospital

Plt Gubernur DKI Sumarsono meresmikan proyek pengembangan RSUD Tarakan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan pembangunan Sky Hospital di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Januari 2017.

DPR Kritisi Kenaikan Kasus DBD, Banyak Warga Tak Dapat RS

Pembangunan yang disebut sebagai pelaksanaan proyek pertama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 itu menelan biaya Rp243 miliar. 

Pelaksanaan awal pengembangan bangunan tersebut diresmikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono. "Karena kami menyadari ini untuk kepentingan publik yang sangat mendesak. Dan kita hanya punya waktu 12 bulan," kata Sumarsono di RSUD Tarakan, Jalan Kyai Caringin, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Januari 2017. 

Dishub DKI Bakal Tambah Kuota Mudik Gratis, Pendaftaran Akan Diumumkan Pekan Depan

Proyek itu disebut Sky Hospital lantaran dibangun di atas Kali Cideng. Rencananya akan dibangun 18 lantai dengan kapasitas 120 ruangan kamar inap. "Berbagai fasilitas di rumah sakit ini mengalami peningkatan pelayanan yang semakin lengkap, ada dokter spesialis," katanya. 

Soni, sapaan akrabnya, menjelaskan, RS Tarakan akan menjadi rujukan bagi warga yang mengidap penyakit berat seperti jantung, stroke dan kanker. 

Pemerintah DKI Jakarta Siapkan 150 Bus Cadangan Antisipasi Mudik Gratis Terlambat

Direktur RS Tarakan Togi Asman Sinaga mengatakan, rumah sakit yang dipimpinnya itu menyediakan dokter spesialis yang memadai. Hal itu ditunjukkan dengan 34 layanan spesialis dan 15 layanan spesialis penyakit. "Kemudian ada untuk tindakan poli rawat jalan, farmasi dan kegiatan yang menampung rujukan dari tingkat puskesmas, tingkat provinsi," kata Togi. 

Saat ini, RS Tarakan merupakan layanan kesehatan dengan tipe rumah sakit setingkat Tipe A. Hal ini yang membedakan dengan RSUD lain yang kebanyakan pelayanannya masih setingkat Tipe B. "Jadi otomatis layanan di sini lebih dari tipe B. Dia jadi pusat rujukan. Kalau di tempat lain kan belum ada operasi jantung. Di sini sudah bisa operasi jantung dengan ahli dan konsultan yang kami miliki," ujarnya menambahkan.

Awalnya, proyek RS Tarakan merupakan salah satu proyek yang lelang dininya sempat dibatalkan oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.  Setelah ada kesepakatan dengan DPRD DKI Jakarta, akhirnya proyek pengembangan rumah sakit itu dipenuhi dengan menggunakan penjanjian atau Mou Parsial. Rencananya, proyek pembangunan itu diperkirakan selesai pada akhir tahun 2017. (mus) 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya