Ahok Ingin Indeks Kebahagiaan Warga DKI Tertinggi di Dunia
- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.
VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan, relokasi warga merupakan pelaksanaan visi dan misi yang ia jalankan sebagai kepala daerah.
Visi dan misi itu, dinamai 'Jakarta Baru'. Jakarta Baru dijalankannya sejak saat menjadi wakil gubernur DKI bersama Joko Widodo sebagai gubernur DKI sejak 2012. Visi dan misi itu, lalu dilanjutkan lagi oleh Ahok ketika menjabat gubernur DKI, bersama wakilnya Djarot Saiful Hidayat.
Menurut Ahok, salah satu visi dan misinya adalah menjamin kesejahteraan warga Jakarta. Kesejahteraan, mencakup jaminan kelayakan terhadap berbagai aspek kehidupan. Aspek itu, di antaranya, adalah pendidikan, kesehatan, transportasi, dan permukiman.
Adapun relokasi, termasuk upaya menjamin kelayakan permukiman warga. Warga yang direlokasi selalu warga yang bermukim di kawasan permukiman liar seperti bantaran sungai yang tak layak dijadikan kawasan hunian.
"Kami menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warga negara. Sekarang tinggal di bantaran sungai layak enggak? Enggak. Makanya kami dorong ke rumah susun. Jadi ini bukan karena kami membenci, tapi sayang," ujar Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Januari 2017.
Selain itu, Ahok mengatakan, relokasi tentu bertujuan menyediakan lahan yang diperlukan supaya pemerintah bisa melakukan normalisasi terhadap bantaran sungai. Normalisasi diperlukan sebagai cara untuk menangani masalah banjir di Jakarta.
Ahok mengatakan, visi dan misi yang ia jalankan utamanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta sepenuhnya. Visi dan misi akan dilanjutkan jika ia bersama Djarot, menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI periode 2017-2022.
"Kami akan buat bahan pangan menjadi terjangkau, transportasi publik menjadi baik, lapangan pekerjaan, iklim berusaha menjadi lebih baik. Kemudian, indeks kebahagiaan menjadi salah satu yang tertinggi di antara kota-kota di dunia," ujar Ahok.
