- VIVA.co.id/ Rifki Arsilan
VIVA.co.id – Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengemukakan, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA sering dipakai untuk menggiring opini oleh pihak-pihak tertentu.
Sandi, sapaan Sandiaga, mengaku tidak percaya dengan hasil survei yang memposisikan dia dan pasangannya calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selalu berada di urutan buncit itu.
Hal itu dikemukakan Sandi menanggapi hasil survei yang dirilis LSI Denny JA. Hasil survei itu memposisikan Anies-Sandi berada di urutan ketiga dan terancam tak lolos pada putaran pertama Pilkada DKI 2017.
"Jadi sah-sah saja survei mau bilang apa, karena itu salah satu strategi masing-masing calon dalam kampanye. Kami tidak menggunakan survei itu menjadi patokan tapi kami lebih menggunakan survei itu menjadi masukan untuk tim kita," ujarnya, di Jakarta Pusat, Selasa, 17 Januari 2017.
Kendati demikian, ia enggan menuding siapa pasangan calon yang berada di belakang LSI untuk menggiring opini masyarakat tersebut.
"Saya tidak akan mengungkap siapa yang menggunakan LSI, salah satu indikasinya adalah hasil survei dibuka ke publik. Biasanya hasil survei itu tidak dibuka, tapi untuk internal," katanya.
Menurutnya, hasil survei yang memposisikan pasangan calon nomor urut 3 itu tidak sesuai dengan survei internalnya.
"Angka yang dirilis oleh LSI itu jauh dari angka yang kami terima dua hari lalu dari survei internal kami," kata Sandi.