Djarot: Nanti Saya Bikin Survei, Ahok-Djarot 70 Persen

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • Ade Alfath - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, tidak mempermasalahkan hasil survei Grup Riset Potensial yang menempatkan elektabilitasnya di posisi buncit. 

100 Hari: Publik Lebih Puas Terhadap Jokowi Dibanding Ma'ruf Amin

"Tidak apa-apa, nanti juga naik sendiri (elektabilitas)," kata Djarot di Karet, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2016. 

Menurut Djarot, setiap lembaga survei memiliki metode tersendiri. Sehingga setiap hasil survei juga berbeda satu sama lain. 

Konsisten Jaga Integritas, Poltracking Raih Perusahaan Terpercaya 2019

Namun berbagai survei itu tidak menjadi patokan. Djarot mengaku bisa saja membuat survei sendiri yang menempatkan pasangan Ahok-Djarot dengan elektabilitas tertinggi.  "Nanti aku juga bisa bikin sendiri. Nanti kami bikin Ahok-Djarot 70 persen," ujar Djarot. 

Sebelumnya, Grup Riset Potensial (GRP) membuat survei terkait elektabilitas di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Mereka menyajikan peta elektabilitas masing-masing pasangan calon tingkat kelurahan di DKI Jakarta. 

Hasil Pemilu Australia, Kesimpulan Lembaga Survei Utama Meleset

Hasil riset menunjukkan, elektabilitas pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sangat mendominasi dibandingkan dua pasangan lainnya dengan persentase sebesar 45 persen. 

Disusul pasangan nomor urut tiga Anies-Sandi 23,5 persen, dan pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 23,3 persen. Dengan catatan, 8,2 persen responden tidak memilih.

Ia menjelaskan, hasil tersebut berdasarkan survei yang dilakukan GRP pada 2-7 Januari 2017 di 27 kelurahan di DKI Jakarta. Dengan jumlah sampel 2.745 responden dari 27 kelurahan. 

Adapun metode yang digunakan adalah peta elektabilitas. Di mana metode itu untuk memprediksi tingkat elektabilitas masing-masing pasangan di setiap kelurahan di DKI Jakarta, diawali dengan menduga parameter karakteristik kelurahan terhadap elektabilitas paslon.

Data karakteristik kelurahan itu bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, meliputi proporsi penduduk muslim, tingkat kepadatan penduduk, sex ratio, proporsi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. 

Sedangkan saat wawancara, GRP menggunakan teknologi terbaru Mobile Survey Application (MOSAIC), yaitu wawancara secara off line dengan menggunakan android tablet, serta menerapkan model statistik regresi multinomial logit.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya