Masyarakat Peduli Satwa Tolak Eksploitasi

Tolak Eksploitasi Satwa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id – Masyarakat Peduli Satwa, atau MPS, mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menolak eksploitasi satwa liar. Hal ini bermula, dengan adanya restoran Pingoo di Neo Soho Mall, Jakarta Barat, yang menarik perhatian pengunjung dengan pertunjukan penguin.

Dalam 3 Bulan 5 Harimau Mati di Medan Zoo, Bobby Nasution: Masa Nggak Boleh Mati

MPS meminta pihak manajemen mal Neo Soho dan restoran untuk peduli atas keberlangsungan hidup satwa liar tersebut. Untuk itu, komunitas yang berdiri sejak dua tahun lalu ini menggelar aksi di Main Gate Mal Neo Soho hari ini, Minggu 15 Januari 2017, pukul 11.00 WIB.

"Keluhan awalnya, kita melihat di Instagram Jakarta Aquarium dan banyak sekali keluhan. Kemudian, kita bergerak dan berbuat sesuatu untuk menggedor mind set masyarakat bahwa ini bukan hiburan, atau gimmick yang harus ditonton karena lucu," ungkap Fani, selaku ketua koordinator lapangan kepada VIVA.co.id sebelum aksi dimulai.

Karya Fotografi Menangkap Keindahan Satwa di Taman Safari, Ada Kisah Menarik di Baliknya

Fani mengakui, tak hanya sebagai tontonan, pertunjukan penguin di restoran tersebut memang dianggap sebagai edukasi. Sejumlah anak-anak dan orangtua senang dan terhibur dengan aksi si penguin mungil tersebut.

"Target kita mengedukasi pengunjung, karena banyak anak-anak yang masih polos. Kita juga mengimbau pihak restoran, kalau mau jualan, ya jualan aja jangan gunakan satwa sebagai daya tarik," tutur Fani.

Cerita di Balik Perempuan Menangis Serahkan Beruang Peliharaan ke Polhut

Penguin Humboldst yang berada di restoran tersebut mampu berenang hingga 65 kilometer per hari untuk mencari makanan dengan kecepatan 32 km per jam. Tak hanya itu, mereka bisa berlari secepat manusia dan merupakan hewan sosial yang berkoloni besar.

Untuk itu, Masyarakat Peduli Satwa ingin mengusung bahwa publik harus lebih mengenal animal welfare, yakni peduli kesejahteraan satwa, agar bisa mengekspresikan sikap natural si satwa.

"Kita kan enggak boleh demo di dalam, jadi hanya membagikan flyer, bersuara berupa tulisan, dan orasi di main gate," kata Fani. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya