- Fikri Halim - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengungkapkan bahwa uang itu tidak mengenal ras, agama, hingga suku. Menurut dia, kalau ada yang menolak bantuan karena melihat siapa orang tersebut, maka itu keliru.
"Uang itu tidak mengenal nasionalisme, hanya kenal untung rugi," ucap Ahok di acara "Kumpul Masyarakat Kreatif, Digital, dan Perfilman," di Energy Building, Kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu, 14 Januari 2017.
Ketika dikonfirmasi lagi oleh awak media mengenai pernyataan tersebut, Ahok menjelaskan kalau uang itu berputar dan tidak diam di satu tempat. Jadi, kalau menolak uang karena dia berbeda dari ras, agama, hingga suku, maka Indonesia tidak akan maju-maju.
"Saya tanya, startup investasinya dari siapa? Dari luar ngeri. Kalau dari luar negeri nggak sama suku, agama, dan ras, ditolak, gimana mau maju," ungkap dia.
Menurut Ahok, apabila startup tersebut baik, maka lebih fokus kepada idenya yang memiliki tujuan baik.
"Mau investasi tapi lihat suku beda, agama beda, terus nggak mau, kan lucu," tutur Ahok yang menjadi pesaing Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono di Pilkada DKI Jakarta.
Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022
Ahok berharap, subsidi BBM yang diberikan Pemerintah dievaluasi dari yang tadinya ke produk, jadi langsung ke penerima.
