Anies Baswedan Anggap Lawan Debat Sebagai Teman Berpikir

Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA.co.id / Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, memastikan kesiapannya menghadapi sesi debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Jumat besok 13 Januari 2017. Debat tersebut akan diikuti oleh tiga pasangan calon.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut dua pasangan lainnya bukan merupakan lawan tapi teman dalam debat tersebut.

"Lawan bukan musuh. Lawan apapun sejatinya adalah teman. Lawan debat adalah teman berpikir. Lawan bertanding adalah teman bermain," kata Anies saat menjadi tamu di program Betawi Punya Gaya (Begaya) Bens Radio, Jakarta Selatan, Kamis 12 Januari 2017.

Anies Baswedan Direstui Maju Pilkada Jakarta, Cak Imin: PKB Belum Membahas

Anies kembali menekankan pentingnya selalu menjaga persatuan dan kesatuan, dengan menjadi pemersatu terhadap perbedaan. Sikap mempersatukan itu, kata Anies, harus ditunjukkan oleh pemimpin terlebih dahulu.

Sikap mempersatukan ini dimulai dia mulai bersama pasangannya, Sandiaga Uno. Kendatipun pernah berbeda pilihan dengan Sandiaga Uno saat Pemilu Presiden 2014, namun tetap bisa bersatu untuk Jakarta yang lebih baik.

Megawati Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae, Anies Bilang "Situasinya Memang Amat Serius"

"Jakarta jangan terkotak-kotak, dan itu semua dimulai dari kita (sebagai pasangan). Kita memberi contoh. Boleh berbeda di masa lalu tapi bisa bersatu, bisa bekerja sama," ujar Anies.

Dalam acara yang dipandu oleh Arya Tanjidor dan Tiwi Bernani itu, Anies secara terbuka menjawab pertanyaan terkait alasannya terjun ke dunia politik dengan mengikuti Pilkada DKI Jakarta. Menurutnya, orang-orang baik harus didorong untuk masuk dan terjun ke dunia politik.

"Kalau orang tidak bermasalah hanya membayar pajak, siapa yang mengelola uang pajak? Kalau ada orang tak bermasalah masuk politik, kenapa dipermasalahkan?" ungkap Anies sembari tersenyum.

Mantan Ketua Etik KPK ini menambahkan bahwa Jakarta perlu berubah dan dia tidak akan menolak jika diminta untuk turut mengambil tanggung jawab memimpin Ibu Kota ini.

"Ada konsekuensi besar jika petahana ini melenggang tak tertantang. Pertama dari persatuan, karena kata-katanya yang memecah belah. Dan kedua pada keadilan untuk keluarga-keluarga pra-sejahtera," ujar Anies.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya