Cerita Sukun Goreng Akan Jadi Bukti Kasus Ahok di Sidang

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Sebuah cerita tentang penganan sukun goreng yang disuguhkan ke rombongan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat berkunjung ke Kepulauan Seribu saat masih aktif menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 27 September 2016, akan disampaikan untuk membuktikan Ahok, tak menista agama.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Cerita itu disampaikan Wakil Ketua Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat dan Kebijakan Publik Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) DKI Bambang Waluyo Djojohadikusumo. 

Bambang termasuk rombongan Ahok dan pejabat Pemerintah Provinsi DKI yang hendak melakukan penyemaian benih ikan kerapu, yang merupakan program pemerintah di wilayah Kepulauan Seribu saat itu. Bambang akan menjadi saksi fakta yang dihadirkan pengacara Ahok dalam persidangan selanjutnya.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Bambang bercerita, rombongan hanya disuguhi seadanya di salah satu ruangan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Pramuka, tempat di mana Ahok menyampaikan sambutan, yang salah satu materinya di kemudian hari dianggap sebagai bentuk penistaan agama.

Namun, menurut Bambang, di antara jadwal padat yang telah disusun protokoler Gubernur, warga Pulau Pramuka mendadak meminta Ahok dan rombongan tak langsung pergi saat acara di Pulau Pramuka usai. Warga pulau hendak menyuguhi rombongan dengan sukun goreng.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

"Tiba-tiba perjalanan tertunda. Rupanya kami mau disuguhi. Digorengin sukun. Saya agak ngomel. Bukannya disuguhi dari tadi (saat acara berlangsung)," ujar Bambang, di Rumah Lembang, markas pemenangan Ahok - Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Januari 2017.

Bambang mengatakan, ia kemudian mengetahui warga pulau akan menyuguhkan sukun goreng jika merasa senang dengan tamu yang mengunjunginya. Hal itu merupakan budaya. Penyuguhan sengaja dilakukan di akhir acara usai warga memutuskan sikap mereka. Jika warga tak senang, mereka tidak akan menyuguhi apa-apa.

Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa warga Kepulauan Seribu tidak merasa tersinggung dengan ucapan Ahok yang oleh pihak lain dianggap bentuk penistaan agama. Bambang akan menyampaikan cerita itu saat bersaksi di pengadilan.

"Suguhan sukun goreng buat saya jadi indikator bahwa ada kebahagiaan dan rasa syukur warga Kepulauan Seribu atas kunjungan Gubernur. Kalau Pak Ahok dianggap menistakan agama, kok kami digorengin sukun, bukannya diracun?" ujar Bambang. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya