Ribuan Aparat Jaga Aksi BEM di Depan Istana Negara

Ilustrasi polisi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Ribuan aparat gabungan dari Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjaga jalannya dua unjuk rasa, dari Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jabodetabek dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), di Jakarta, hari ini. 

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

"Aparat gabungan ada sebanyak 5.828 personel yang diturunkan guna menjaga jalannya unjuk rasa," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Polisi Suyatno saat dihubungi, Kamis, 12 Januari 2017.

Ribuan aparat gabungan itu diturunkan untuk menjaga jalannya unjuk rasa BEM se-Jabodetabek, di depan Istana Negara, Jakarta. Selain itu, aparat menjaga aksi PGSI di depan Gedung MPR/DPR.

'Pemimpin Rambut Putih' Sowan ke Jokowi di Istana Negara Pagi Ini

Terkait pengalihan arus lalu lintas lantaran dua unjuk rasa besar itu, Suyatno mengatakan, kepolisian belum akan melakukannya. Pengalihan arus akan dilakukan mengikuti situasi perkembangan di lapangan.

"Untuk sementara tidak ada (pengalihan arus). Itu bersifat situasional melihat kondisi di lapangan," ujarnya.

Wamenaker Afriansyah Noor Bertemu Prabowo saat Hadiri Open House di Istana Negara

Hari ini, BEM seluruh Indonesia akan melakukan unjuk rasa di 19 titik di wilayah se-Indonesia, termasuk Jakarta. Mereka menamakan aksi hari ini sebagai unjuk rasa bela rakyat 121.

Dalam aksi itu, ada lima tuntutan yang akan mereka sampaikan ke pemerintah, yaitu:

1. Menolak dengan tegas PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak dan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) untuk mencabut PP tersebut.

2. Menuntut Presiden Jokowi-JK untuk membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat.

3. Mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang dibuatnya.

4. Menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu kebijakan.

5. Menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif listrik golongan 900 VA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya