Pengacara Ahok Pertanyakan Saksi soal Perbedaan Sumber Bukti

Ahok dipersidangan PN Jakarta Utara.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/POOL/Irwan Rismawan

VIVA.co.id – Muhammad Burhanuddin, salah satu saksi di sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melontarkan pernyataan yang berbeda di berita acara pemeriksaan (BAP) mengenai sumber bukti mengenai pidato Ahok.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Salah satu tim pengacara Ahok membacakan BAP nomor 6, di mana Burhanuddin menyatakan bahwa sumber bukti yang dimilikinya yakni berupa satu bundel transkip, keping CD DVD, dan flash disk yang berisi rekaman video pidato Ahok yang diupload Pemprov DKI.

Namun, di pertanyaan nomor 7, Burhanuddin menyatakan sumber buktinya berasal dari situs sebuah media online.

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

"Nah di pertanyaan nomor 7, jawaban Anda kok (sumbernya) dari Khazanah Republika. Sebelumnya, rekaman video yang di-upload pemprov?" kata salah satu tim pengacara Ahok, di ruang sidang Gedung Auditorium Kementerian Pertanian, di Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa 10 Januari 2017.

Menurut tim pengacara Ahok, dari fakta persidangan ini terungkap ada hal kontradiktif mengenai sumber bukti dari saksi. "Jadi kalau (Khazanah) ini jelas bukan dari Pemprov DKI," kata pengacara Ahok tersebut.

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

Burhanuddin sempat menjawab bahwa dari artikel tersebut juga termasuk salah satu sumber bukti. Hal lain yang diklarifikasi pengacara Ahok yakni mengenai BAP nomor 4 dan 5.

Di sini juga disebut terdapat jawaban yang kontradiktif dari Burhanuddin. Pada poin nomor 4, Burhanuddin menyatakan, mengetahui dugaan penistaan agama itu dari  beberapa berita media online. Namun, di BAP ke 5, Burhanuddin mengaku mengetahuinya dari temannya saat diskusi di sebuah kedai kopi. Burhanuddin sempat berpikir untuk menjawab klarifikasi dari pengacara Ahok soal BAP-nya.

Burhanuddin lalu menyatakan, sebenarnya ia tahu pidato Ahok itu dari seorang temannya. Setelah itu ia dan sekitar lima sampai enam orang berkumpul untuk diskusi dan mencari datanya. "Dari (teman namanya) Arman Sewang dulu. Kemudian ngumpul, dari Arman kita cari," kata Burhanuddin.

Pengacara Ahok menilai keterangan saksi yang berubah ini sulit untuk dipercaya. "Dari pengalaman sendiri saja susah untuk mengungkapkan, bagaimana mempercayai," ujar tim pengacara Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya