VIVAnews - Selama pelaksanaan razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Dinas Sosial DKI Jakarta mendapatkan sekitar 33 nama yang diduga kuat sebagai koordinator gembel dan pengemis yang masuk ke Jakarta.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Budihardjo mengatakan, dari jumlah tersebut, 11 orang dipastikan berasal dari DKI Jakarta dan 22 orang koordinator adalah warga luar Jakarta.
Mereka antara lain adalah koordinator untuk daerah Indramayu, Kudus dan sejumlah wilayah di sepanjang jalur Pantura dan sejumlah wilayah kumuh di Jakarta.
"Informasi ini didapat dari hasil pendataan gepeng yang berhasil dijaring dalam razia selama bulan puasa ini," ujar Budiharjo, Senin 1 September 2009, seperti dikutip dari situs milik Pemerintah DKI.
Pada razia ini, Dinas Sosial DKI Jakarta sudah menjaring 1.003 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dari lima wilayah di Jakarta.
Para PMKS yang berhasil dirazia tersebut, diantarnya gelandangan, pemulung, pengemis, psikotik, waria, pencari sumbangan/kotak amal, penyandang cacat, joki 3 in 1, pedagang asongan, jasa lap mobil, kusta/lepra, anak jalanan, PSK, pengamen dan pak ogah.
Sementara sejumlah lokasi yang menjadi tempat mangkal para PMKS di antaranya Jalan Yos Sudarso, Jalan Raya Cilincing, Jalan Kramat Raya, perempatan Coca-Cola, dan Jalan RE Martadinata.