Ciri-ciri Pius Pane, Perampok Sadis Pulomas yang Masih Buron

Ridwan Sitorus alias Ius Pane, buronan perampok sadis Pulomas Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha/Polda Metro Jaya

VIVA.co.id – Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya masih terus memburu satu orang pelaku perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, bernama Ridwan Sitorus alias Ius Pane alias Pius alias Marihot Sitorus.

Reza Indragiri: Kematian Ibu dan Anak di Depok Mirip dengan Kasus Pembunuhan di Pulomas

Polisi resmi mengeluarkan menetapkan Pius sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) karena diduga terlibat dalam kasus perampokan yang berujung pembunuhan.

Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan meminta peran serta masyarakat untuk ikut melaporkan ke polisi jika mengetahui keberadaan perampok sadis tersebut.

Lagi Pacaran, Pria di Pulomas Dibacok Lantaran Tidak Mau Serahkan Ponselnya

Dalam keterangan resmi dari kepolisian, Pius lahir di Medan 11 November 1971. Polisi juga menjelaskan ciri-ciri pria berusia 45 tahun tersebut.

"Untuk ciri-cirinya pelaku berkulit sawo matang, rambut hitam, dan bentuk wajah persegi. Adapun ciri khusus adanya bekas luka di pipi," ujar Hendy di Jakarta, Jumat, 30 Desember 2016.

Polisi Tidur Diprotes Pesepeda hingga Dihancurkan, Ini Aturannya

Hendy menjelaskan, bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan atau memiliki informasi mengenai pelaku dapat menghubungi nomor 082299911996. Nomor tersebut siap selama 24 jam.

“Masyarakat juga bisa menghubungi pihak kepolisian setempat atau melalui media sosial yang dimiliki kepolisian,” kata dia.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan, mengatakan, Pius merupakan wakil kapten dari komplotan pimpinan tersangka Ramlan Butarbutar yang mati saat ditangkap karena melakukan perlawanan. "Ius itu kedua setelah kapten Ramlan Butarbutar," kata Iriawan.

Dari hasil pemeriksaan CCTV di dalam rumah korban, Pius terlihat menyeret salah satu korban yang merupakan anak dari pemilik rumah yaitu Diona.

"Yang bersangkutan menyeret almarhum Diona umur 16 tahun dari kamarnya, itu diseret duga dipukul pakai senpi. Jadi termasuk cukup berperan di sana meskipun kaptennya Ramlan," katanya.

Selain itu, Pius bersama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang, memasuki kamar korban. Di situ mereka mengacak-acak lemari korban. "Dia ikut mengambil barang-barang milik korban di dalam kamar," katanya.

Perampokan dan pembunuhan yang dipimpin Kapten Pincang dilakukan di rumah elite di Jalan Pulomas Utara nomor 7A Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa pagi, 27 Desember 2017. Sebanyak 11 orang yang berada di rumah mewah disekap.

Enam orang tewas dibunuh pelaku yakni Dody Triono (59), Diona Arika Andra (16), Dianita Gemma (9), Amel, yang merupakan teman anak korban, Yanto yang merupakan sopir dan Tarsok yang juga merupakan sopir.

Sedangkan lima orang lainnya yang masih hidup yakni, Zaneeta Kalila, Emi, asisten rumah tangga, Santi, asisten rumah tangga, Fitriani, asisten rumah tangga, dan Windy yang juga merupakan seorang asisten rumah tangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya