- Danar Dono - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Petugas kepolisian terus melacak jejak pelaku penyekapan sadis di rumah mewah di Jalan Pulomas Utara 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, yang menyebabkan enam orang meninggal dunia.
Dalam pelacakan jejak pelaku, petugas kepolisian mengerahkan anjing pelacak dari unit K9. Anjing diterjunkan mengendus jejak pelaku berjenis Rottweiler.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, Selasa, 27 Desember 2016, anjing mulai melakukan pengendusan dari depan lokasi kejadian, setelah itu anjing bergerak mengarah ke Kampus Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia (ASMI).
Anjing berwarna cokelat dan hitam sempat berkeliling-keliling sekitar kampus. Lebih dari lima menit anjing itu berputar-putar kampus lalu keluar.
Saat keluar dari area kampus, terlihat petugas kepolisian yang menuntun anjing dan membawa sejumlah tisu.
"Kita balik dari rumah lagi, nanti akan ulangi, apa anjingnya balik lagi ke situ atau tidak," ujar petugas kepolisian yang membawa anjing.
Seperti diketahui, pagi tadi, 11 penghuni rumah mewah ditemukan dalam kondisi tersekap di dalam kamar mandi rumah. Lima orang tewas di dalam kamar mandi, satu tewas setiba di rumah sakit dan lima orang lainya dilarikan ke rumah sakit karena menderita kekurangan oksigen.
Ketika Santet Gagal, Pembunuh Bayaran Akhirnya Dipilih Novi untuk Eksekusi Mertua
Wanita muda bernama Novi terancam hukuman mati karena menjadi otak pembunuhan terhadap Mirna (51) ibu mertuanya. Sebelum membunuh, Novi sempat memakai jasa dukun santet.
