Anies Akan Beri Warga Miskin DKI Air PAM Murah
Senin, 26 Desember 2016 - 16:59 WIB
VIVA.co.id – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Rasyi Baswedan, berkeinginan mengembalikan keadilan untuk warga DKI yang hidup di sosial ekonomi rendah terutama soal hak mendapat air bersih. Cara ini dia lakukan setelah mendengar aspirasi warga Jakarta. Keinginan ini juga didengar Anies saat berkunjung di Jalan Kayu Besar, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 26 Desember 2016.
"Dan lagi-lagi soal keadilan yang terasa menyakitkan buat mereka. Itu bukan mereka enggak dapat airnya, yang menyakitkan itu begini, ketika kami tidak dapat air sementara tetangga kami yang rumahnya gedung itu bisa dapat air," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, ada ketidakadilan bagi warga terkait air bersih. Pasalnya, warga mengeluhkan bahwa kompleks yang berdekatan dengan pemukiman di Jalan Kayu Besar RT 11 RW 12 telah mendapat air bersih yang disalurkan Perusahaan Air Minum (PAM). Sedangkan pemukimannya, sudah puluhan tahun belum dapat akses air bersih.
"Mereka mengeluhkan karena kompleks di samping sini justru sudah dapat air PAM, sementara mereka yang di sini yang sudah puluhan tahun meminta, mereka tidak pernah mendapat air PAM," kata Anies.
Menanggapi hal ini, pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, akan melaksanakan program pengadaan air PAM untuk warga kurang mampu. Dengan begitu, warga yang dengan sosial ekonomi rendah tetap bisa hidup dengan lebih layak lagi dan sehat.
"Kita menargetkan bahwa rumah-rumah dengan ukuran di bawah 70 meter per segi itu akan menjadi prioritas. Mereka juga akan diberikan subsidi sebesar 80 persen. Ini (keadilan) yang harus dikembalikan. Jakarta itu bukan untuk sebagian orang saja, Jakarta itu bukan untuk mereka yang makmur saja. Justru kita ingin yang makmur makin makmur, tapi kita juga ingin yang miskin itu bisa sehat dan bisa makmur juga," katanya.
Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode
Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta.
