Siswa SMP Tewas Tertembak Pistol Ayahnya Sendiri

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Muhammad Alif (14), siswa kelas VIII SMP Binamu I, tewas terkena peluru dari pistol milik ayahnya, Aiptu Tengku, yang menjabat sebagai KA SPKT C di Polres Jeneponto. Alif menghembuskan napas terakhirnya, di atas pangkuan sang ibu saat berada di tengah perjalanan menuju rumah sakit.

Tampang Koboi Paruh Baya Penodong Kuli Bangunan di Pondok Indah

Kapolres Jeneponto AKBP Hery Susanto menjelaskan, kejadian tersebut bermula ketika Aiptu Tengku pulang ke rumah untuk mandi. Ia meletakkan pistol jenis Revolver miliknya di atas lemari. Setelah mandi dan makan siang, Aiptu Tengku kemudian berangkat untuk piket di Polres Jeneponto, dan lupa membawa pistolnya.

Tidak lama berselang, Alif melihat dan mengambil pistol yang terletak di atas lemari itu. Memainkannya di ruang tamu. Tanpa sengaja, pistol tersebut meletus, mengenai dada bagian kiri Alif hingga menembus tubuhnya. Bahkan, kaca jendela di ruang tamu juga pecah karena peluru tersebut.

Koboi Penodong Kuli Bangunan Jadi Tersangka, Airsoft Gun Disita

"Intinya itu petugas menyimpan pistolnya di atas lemari. Namanya juga anak-anak kan, dia lihat, karena penasaran dia ambil. Dikiranya mainan kan," kata Hery Susanto saat dihubungi, Minggu, 25 Desember 2016.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di rumah Aiptu Tengku, di Desa Tanrusampe, Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto sekitar pukul 16.00 wita. Setelah mendapat laporan, Hery berserta personel Polres Jeneponto tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 19.30 wita malam untuk melakukan pengecekan.

Pengguna Sabu di Bali Ditangkap, Simpan Pistol dan Pin BNN

"Kejadiannya tadi sore, sekitar pukul 16.00. Kita terima laporannya, dan sekitar pukul 19.30 kita tiba di TKP," ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, Hery mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Ia menegaskan, Aiptu Tengku akan mendapatkan sanksi disiplin karena dianggap lalai menyimpan sanjata api.

"Tentu akan kita proses, karena lalai dalam menyimpan senjatanya. Harusnya kan, simpannya di tempat yang tidak boleh dilihat orang. Sanksinya, mungkin kita akan tahan di tempat khusus. Jadi di sana dia akan ditugaskan khusus, biasanya seperti itu," ujar Hery.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya