Pilkada DKI 2017

Cerita Gus Sholeh tentang Ahok Bangun Pesantren saat Menang

Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • Rintan P/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadikan pembangunan pesantren sebagai program pertamanya saat ia terpilih menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

Hal itu terjadi pada tahun 2005. Ahok yang sebelumnya adalah anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur, untuk pertama kalinya terpilih sebagai kepala daerah, usai memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Belitung Timur 2005.

Gus Sholeh MZ, seorang pemuka agama dari Jawa Timur, yang memiliki kedekatan dengan Ahok menyampaikan hal itu. Sholeh, yang mendukung Ahok di Pilkada Beltim 2005, menyampaikan bahwa pada saat itu, memang ada keinginan supaya sebuah pesantren dibangun di Belitung Timur. Belum ada lembaga pendidikan Islam berupa pesantren di kabupaten itu.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

"Begitu Pak Ahok menang, dia bilang, 'Alhamdulillah, puji Tuhan Gus, kita jadi bikin pesantren di Belitung Timur.' Itu program pertamanya, bukan program lain," ujar Sholeh di Rumah Lembang, markas pemenangan Ahok - Djarot di Pilkada DKI 2017 di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Desember 2016.

Menurut Sholeh, Ahok melakukan hal itu meski saat penyelenggaraan Pilkada Belitung Timur 2005, isu terkait Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA) juga digunakan lawan politik untuk menyerangnya.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Malah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Belitung Timur saat itu sampai mengeluarkan fatwa bahwa warga Muslim Belitung Timur yang memilih Ahok adalah kafir yang akan masuk neraka.

Namun, Sholeh mengatakan, Ahok tak terpengaruh hal yang memiliki dasar kebencian itu saat ia menjalankan tugasnya sebagai Bupati Belitung Timur.

Menurut Sholeh, hal itu menjadi alasannya mendukung Ahok baik di Pilkada Belitung Timur 2005, maupun Pilkada DKI 2017. Ahok, dinilai konsisten menjalankan amanat sila ke-5 Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ahok tidak mendasarkan kebijakannya sebagai kepala daerah atas pertimbangan kebijakan akan menguntungkan golongan tertentu. 

"Nawaitu beliau itu mewujudkan sila kelima Pancasila," ujar Sholeh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya