Ahok Curiga Kecurangan di Pilkada DKI Telah Dimulai

Suasana di posko kampanye Ahok Djarot di Rumah Lembang.
Sumber :
  • Ade Alfath - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama curiga, tindak kecurangan di Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 sudah dimulai.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Hingga hari ini, ada lebih dari 100 pendukungnya yang melapor bahwa mereka tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2017. Mereka melaporkan hal itu ke Rumah Lembang, markas pemenangan Ahok-Djarot. 

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, ia pernah menghadapi pola kecurangan yang sama saat mencalonkan diri sebagai gubernur Bangka Belitung (Babel) di Pilkada Babel 2007. Saat itu, ada nama warga Babel yang seharusnya memiliki hak pilih, namun tak tercantum di DPT Babel.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

"Dia pola (kecurangan) yang sama mungkin terulang oleh oknum-oknum tertentu," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Desember 2016.

Ahok mengatakan, kecurangan di Pilkada Babel 2007 telah ia laporkan hingga ke Mahkamah Agung (MA) saat itu. Pola kecurangan itu melibatkan petugas pemerintah, seperti oknum Ketua Rukun Tetangga (RT) untuk mengubah daftar pemilih di tingkat paling rendah seperti kelurahan. Hal itu diduga dilakukan sebelum daftar diteruskan ke tingkat kecamatan hingga provinsi untuk diakumulasikan menjadi DPT.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebenarnya telah mendata warga yang memiliki hak pilih. Namun, karena data di tingkat terendah telah diubah, rapat pleno KPU di tingkat kota/provinsi mensahkan DPT tanpa nama mereka. 

Akibatnya, tak semua  pemilih bisa menyalurkan hak pilihnya. Bila pemilih yang datanya dihapus itu sengaja ditargetkan pendukung pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur DKI tertentu, pasangan calon tersebut menjadi pihak yang dirugikan. Mereka kehilangan potensi raihan suara.

"Misalnya ada masyarakat telah terdaftar, dia udah dapat surat terima terdaftar, tapi dicek di KPU tidak ada. Berarti mungkin ada oknum RT atau siapa yang menghilangkan datanya," ujar Ahok.

Sebelumnya diberitakan, tim sukses Ahok - Djarot menerima aduan banyak pendukung Ahok - Djarot yang tidak terdaftar di DPT. Padahal, mereka telah didata PPS. Rumah mereka juga ditempeli stiker yang menandakan penghuninya adalah pemilih di Pilkada.

(mus)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya