Cerita Pejalan Kaki dari Ciamis ke Jakarta Ikut Aksi 212

Syarif (pakai peci hitam), warga Ciamis berjalan kaki ke Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace

VIVA.co.id – Salah seorang peserta aksi damai Bela III asal Ciamis, Jawa Barat, Syarif Abdurahman rela berjalan kaki dari kampung halamannya menuju ke lokasi aksi di Monas, Jakarta Pusat. Ia mengaku bahagia pada akhirnya bisa sampai ke Monas dan bergabung bersama dengan massa lainnya..

Ribuan Aparat Keamanan Jaga Aksi PA 212 dan Ormas Lain Depan Kedubes AS

Syarif menjelaskan, alasan hingga akhirnya berjalan kaki menuju ke kawasan Monas dari Ciamis. Dia menyebut, hal itu karena tidak ada bus di daerah asalnya yang berani mengangkut 9.000 rombongan warga Ciamis ke Monas.

Meski sempat beberapa kali mengupayakan untuk menyewa bus dari luar kotanya, tapi pihaknya selalu mendapat penolakan.

Catat 18 Kantong Parkir saat Munajat 212 di Monas

"Kami jalan kaki ke sini (Monas) dari hari Senin 28 November 2016. PO busnya dilarang mengangkut kami. Sempat juga usaha ke Sumedang untuk menyewa bus. Tapi mereka juga sama saja. Kami tidak bisa memaksa," kata dia di Monas, Jumat, 2 Desember 2016.

Akibatnya, ia bersama dengan rombongan Ciamis yang lain pun berjalan kaki mulai dari Ciamis, ke Tasikmalaya, lalu ke Garut, kemudian ke Bandung, hingga Padalarang. Di Padalarang, mereka pun ditawari untuk menaiki bus guna melanjutkan perjalannya.

Penampakan Ribuan Warga di Munajat Kubro 212 yang Digelar dari Jam 3 Pagi di Monas

"Ditawarkan, tapi kami enggak mau. Lalu Pak Munarman (perwakilan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) menelpon saya, beliau bilang kalau enggak naik bus, enggak keburu waktunya," kata dia.

Pada akhirnya, mereka pun menaiki bus dari Padalarang menuju tempat persinggahan mereka di Masjid At-Tin, Jakarta Timur. Mereka tiba di sana hari Kamis, 1 Desember 2016 sore kemarin. Dari sana, rombongan kembali melanjutkan perjalanan pukul 05.00 WIB dengan berjalan kaki menuju Monas.

Ia pun sempat membeberkan sedikit pengalamannya ketika melakukan perjalanan dengan berjalan kaki. Ketika itu, ia dan rombongan kerap disambut warga di beberapa kota yang mereka lintasi. Bahkan, warga juga menjamu rombongannya dan memberikan bantuan makanan.

"Luar biasa antusiasme umat muslim. Mulai dari hari Senin hingga sekarang ngocor terus. Begitu kalau umat Islam sudah bersatu, enggak akan bisa dipisahkan," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya