Mereka yang Rela Memungut Sampah di Aksi 212

Pasukan Ungu dari Ciamis, bertugas membersihkan sampah pada aksi 212.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad.

VIVA.co.id - Aksi damai Jumat, 2 Desember 2016, berjalan lancar. Setelah aksi, sejumlah orang terlihat peduli dengan kebersihan di sekitar lokasi kegiatan.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Pertama adalah ustaz kondang, Abdullah Gymnastiar atau sering disapa Aa Gym. Bersama para santri pesantren Daarut Tauhid, Aa Gym melakukan bersih-bersih dengan memungut sampah di lokasi.

"Ayo santri, semuanya turun ikut bersihin sampah," kata Aa Gym.

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

Puluhan santri langsung mengikuti perintah. Para santri memungut berbagai sampah dan mengumpulkannya dalam plastik besar berwarna hitam.

Sementara itu, puluhan petugas berseragam oranye melakukan hal yang sama di sekitar bundaran Patung Kuda. Mereka berasal dari Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat.

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

"Kami diperintahkan membersihkan sampah dan jalan di daerah sini mas," kata seorang petugas yang tidak bersedia disebut namanya.

Dari pantauan, para petugas mengumpulkan sampah-sampah bekas air mineral dan lembaran kertas maupun plastik yang dijadikan alas salat masyarakat yang ikut aksi doa dan salat Jumat bersama.

Sampah-sampah yang dikumpulkan dalam kantong-kantong plastik besar berwarna hitam ini disusun rapi di beberapa sudut. Upaya tersebut untuk memudahkan mobil dan truk pengangkut sampah untuk mengangkatnya.

Pasukan Ungu dari Ciamis

Puluhan santriwati berseragam ungu dari Ciamis, Jawa Barat, juga ikut dalam membersihkan sampah di kawasan area Monas, Jakarta Pusat, setelah aksi damai Bela Islam III, Jumat, 2 Desember 2016, selesai digelar.

Santriwati berseragam ungu itu merupakan santri dari Pesantren Miftahul Huda II Bayasari, Ciamis, Jawa Barat.

"Kami khusus mambantu kebersihan dalam aksi Bela Islam III," kata salah satu tim pasukan ungu, Yana Suryana, di area Monas, Jakarta Pusat.

Yana menerangkan, untuk menuju Jakarta, puluhan santriwati itu berangkat dari Ciamis sejak pukul 17.00 WIB pada Kamis.

"Ini nggak jalan kaki. Kami berangkat kemarin jam 5 sore, sampai sini jam 4 pagi tadi. Yang jalan kaki yang laki-laki," ujarnya.

Untuk berpartisipasi dalam membersihkan sampah di area itu, mereka telah menyiapkan dan membawa peralatan seperti sapu lidi, sapu biasa, dan juga sekop sampah serta plastik.

"Ini peralatan bawa sendiri," katanya.

Lambaian Tangan Brimob

Massa aksi damai 2 Desember perlahan mulai meninggalkan Monas sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka yang keluar dari kawasan Patung Kuda berjalan rapi sesuai kelompok.

Di depan gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, yang terhalang kawat berduri, massa mendekati aparat kepolisian yang berjaga.

"Assalamualaikum, Allahu Akbar," kata sebagian dari mereka sambil melambaikan tangan ke hadapan puluhan polisi yang berada di belakang kawat berduri.

Salam dan takbir massa disambut oleh puluhan Brimob yang berjaga.

"Waalaikumsalam, Allahu Akbar," jawab mereka kompak.

Massa dan aparat Brimob yang berjarak sekitar 10 meter dan terhalang kawat berduri saling melambaikan tangan. Tak lupa, sebagian dari dua kelompok itu melakukan foto selfie dari posisi masing-masing.

Saat itu, masih terdengar orasi dari berbagai mobil komando yang mengajak massa untuk bubar dengan tertib. Suara-suara itu bersatu dengan lantunan selawat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya