- Istimewa
VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan akan menolak hadir, meski diundang pada aksi doa bersama dan salat Jumat di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Jumat, 2 Desember mendatang.
Pernyataan Zulkifli itu ia sampaikan ketika diundang makan siang ke Istana Merdeka oleh Presiden Joko Widodo, Rabu 30 November 2016.
Alasannya, Zulkifli mengaku, ada jabatan lain yang ia emban yakni sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Terlepas diketahui bahwa partai Zulkifli adalah salah satu partai pendukung pemerintah.
"Tentu kalau diundang dengan senang hati, diminta partisipasi, kita hargai. Tapi sebagai ketua MPR tentu saya jaga gawang. Maksudnya jaga di MPR, di kantor," ujar Zulkifli.
Sebelumnya telah disepakati bersama, Aksi 212 berupa zikir dan doa hingga salat Jumat menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas dugaan penistaan agama, akan digelar di Lapangan Monas pada Jumat 2 Desember 2016.
Kesepakatan itu terjadi antara Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
Hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta tersebut di antaranya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua MUI K.H. Ma'ruf Amin, Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab, dan perwakilan ulama KH Abdullah Gymnastiar.
Aksi 212 akan dilaksanakan di Monas dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. Aksi damai itu akan diisi kegiatan zikir, tausiah, dan diakhiri dengan salat Jumat.