Polda Metro Imbau Buruh Ganti Hari untuk Demo

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA.co.id – Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan tetap akan melakukan aksi unjuk rasa berbarengan dengan hari yang sama dengan aksi damai 2 Desember 2016, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Aksi 212.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengimbau agar massa buruh dari KSPI menunda rencana aksi tersebut.

"Unjuk rasa buruh akan kami cek kembali apa pemberitahuannya sudah lengkap atau belum, tergantung informasi intelijen. Pada intinya, kami harapkan di lain hari saja, kan ada doa bersama dan zikir di Monas. Jadi kami harap di lain hari saja," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 30 November 2016.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Argo menambahkan, penyampaian pendapat adalah hak setiap warga negara. Akan tetapi, ia meminta massa buruh untuk tidak melakukan aksi di hari yang sama, karena dikhawatirkan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya kemacetan.

"Kan di Jakarta terbatas lokasinya. Untuk memberikan penyampaian hak dan pendapat ya silakan saja, tapi di lain hari saja. Nanti kami sarankan agar lain hari, kan masyarakat lain juga perlu beraktivitas," kata Argo.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Sebelumnya, KSPI tetap akan menggelar aksi demonstrasi buruh dan mogok kerja nasional pada 2 Desember 2016, meski ada Aksi Bela Islam Jilid III pada hari yang sama di Jakarta. Aksi buruh itu akan dilaksanakan dalam bentuk unjuk rasa di 20 provinsi dan 250 kabupaten/kota.

"Dari awal kami tegaskan, aksi kami terpisah dengan GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia). Namun demikian, tidak kami pungkiri, ada irisan isu yang sama, yakni terkait dengan tuntutan penjarakan Ahok," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal, dalam keterangannya kepada VIVA.co.id, Selasa, 29 November 2016.

Selain persoalan Ahok, menurut Iqbal, persoalan utama aksi buruh adalah menyuarakan agar PP 78/2015 dicabut. Saat ini KSPI sedang melakukan judicial review terhadap PP 78/2015 di Mahkamah Konstitusi.

Menurut Iqbal, kurang lebih dari 200 ribu buruh di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang akan berunjuk rasa di depan Istana Negara dengan titik kumpul di depan Balai Kota DKI Jakarta.

Berbeda dengan GNPF-MUI yang melakukan aksi sampai salat Jumat, kata Iqbal, buruh akan melakukan aksi hingga sore hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya