Solusi Agus Yudhoyono untuk Warga yang Tak Punya Rumah

Agus Harimurti Yudhoyono saat kampanye
Sumber :
  • Fikri Halim

VIVA.co.id – Calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono melihat saat ini tak sampai separuh dari warga Jakarta yang memiliki rumah. Warga kebanyakan menumpang atau hanya menyewa. Hal tersebut membuatnya terinspirasi membuat program rumah rakyat bagi warga DKI Jakarta.

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor

Agus menceritakan, saat masih kecil, ia sekeluarga tinggal di rumah dinas militer di daerah Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat. Di sana, ia sekeluarga hidup dengan rumah sederhana yang tidak memiliki kamar mandi.

"Namanya juga anak kolong (anak tentara), ya seperti itulah" kata Agus, dalam pidato politik di kampanye terbatasnya dengan pelaku ekonomi dan sejumlah kalangan, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu 27 November 2016

Pakai Sarung dan Peci, AHY Sowan ke Rais Aam PBNU

Sang ibu, Ani Yudhoyono, lanjut Agus, sampai hapal jadwal para tetangganya menggunakan kamar mandi, karena saking seringnya menunggu giliran. Karenanya, Agus memahami betapa sulitnya punya rumah di Jakarta.

"Kalau saya saja mampu merasakan betapa sulitnya tidak memiliki kamar mandi di rumahnya sendiri, tentu saja saya pun mampu membayangkan sulitnya orang yang tidak memiliki rumah," ujar Agus.

Emil Dardak Bicara 'Kuda Hitam' AHY dan Nasib Demokrat pada 2024

Oleh karena itu, persoalan pembangunan perumahan rakyat, akan jadi agenda dan prioritas penting dalam pembangunan Jakarta. Namun, Agus mengaku tidak akan melakukan penggusuran. Diri mengklaim, program rumah rakyatnya berbeda dengan program penataan sekarang ini. 

Pertama, lanjut Agus, ia menjanjikan akan membangun tanpa menggusur. Kedua, kalau pun ada pembangunan dan masyarakatnya mesti dipindahkan, ia menjanjikan akan membangun di lokasi yang sama. 

"Ketiga, membangun dengan melibatkan komunitas setempat. Because we are not only building 'houses', but also 'homes'," ujar Agus.

Keempat, Agus menjanjikan masyarakat akan tetap memiliki rumah, bukan menyewa. Bahkan, ia menjanjikan bentuknya rusunami, bukan rusunawa. Kelima ia berjanji menyediakan tempat untuk usaha.

Dan yang terakhir, pembangunan dilakukan secara terintegrasi. Misalnya, dari sisi fasilitas meliputi air bersih, listrik, sanitasi, pengolahan sampah, fasos fasum. Termasuk terintegrasi dengan sistem transportasi dan lainnya.

Skema pembangunan akan dilaksanakan melalui kolaborasi antara Pemprov DKI, BUMD, dan swasta. Program rumah rakyat itu menarget sasaran meliputi lahan seluas 390 hektar, dengan fokus menata daerah kumuh dan banjir yang berlokasi di sekitar 13 sungai di Jakarta.

Kemudian pembangunan 700 menara rumah susun atau sebanyak 300.000 hunian dan 3.000 tempat usaha, dan pembangunan hunian menengah dan fasilitas-fasilitas komersial.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya