Tim Anies-Sandi Temukan 100.000 Lebih Pemilih Siluman

Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik (kiri) dan Sandiaga Uno (peci cokelat)
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA.co.id – Tim kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno menemukan lebih dari 100.000 data calon pemilih bermasalah dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Anies Baswedan 16 Bulan Tak Punya Wagub, Inikah Penyebabnya?

Jumlah tepatnya hingga saat ini adalah 104.826 data calon pemilih. Tim kampanye pasangan bernomor urut tiga itu mulai melakukan penyisiran setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI merilis DPS Pilkada DKI 2017 pada awal November 2016.

Wakil Ketua Tim Kampanye Anies-Sandi, Mohamad Taufik, mengatakan penyisiran yang dilakukan hingga saat ini mencapai 70 persen.

Cerita Haru Saat Serah Terima Kunci Rumah DP 0 Rupiah

"Dari 7,1 juta (data yang disisir), temuan kami 100.000 lebih data pemilih yang bermasalah. Saat ini penyisirannya masih berjalan. Saya kira masih bisa bertambah data pemilih yang bermasalah ini," ujar Taufik di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 25 November 2016.

Taufik menjelaskan, rincian data pemilih yang bermasalah adalah 43.427 data pemilih dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) ganda, 814 data pemilih dengan tiga NIK yang sama, 51 pemilih dengan empat NIK yang sama, 17 pemilih dengan lima NIK yang sama, dua pemilih dengan enam NIK yang sama.

KPUD DKI Tetapkan Hasil Pileg 2019, PDIP Raih Kursi Terbanyak

Selain itu, satu pemilih dengan delapan NIK yang sama, 75 pemilih tanpa NIK, 59.713 pemilih tanpa nomor Kartu Keluarga (KK), 102 pemilih dengan satu nomor KK yang sama, 478 pemilih dengan satu nomor KK yang sama, 146 pemilih dengan satu nomor KK yang sama, sejumlah pemilih dengan NIK, nama, dan alamat sama namun nomor Tempat Pemungutan Suara (TPS) berbeda, dan sejumlah pemilih dengan NIK yang sama namun nama berbeda.

"Saya kira ini bisa berpengaruh kepada lancar atau tidaknya Pilkada," ujar Taufik.

Taufik menegaskan, latar belakang tim Anies-Sandi menyampaikan hal ini adalah semata-mata untuk membuat Pilkada DKI 2017 berkualitas. Menurut Taufik yang pernah menjadi Ketua KPU DKI pada tahun 2004, kualitas suatu pemilihan pertama-tama ditentukan kualitas data pemilihnya terlebih dahulu.

"Pemilu yang baik, datanya harus baik," ujar Taufik.

Taufik meminta KPU DKI memperhatikan temuan tim kampanye pasangan calon Anies-Sandi. Sehingga, saat penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 8 Desember 2016, data yang ditetapkan menjadi pemilih pada pemungutan suara yang akan dilangsungkan pada 15 Februari 2017 adalah data yang valid, mewakili setiap warga Jakarta yang memiliki hak suara.

"Kita ingin sisir bersama-sama dengan KPU. Supaya pada waktunya, penetapan DPT itu bersih dari pemilih-pemilih gelap, pemilih hantu," ujar Taufik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya