Jadi Tersangka, Elektabilitas Ahok-Djarot Tinggal 10 Persen

Ilustrasi/Pendukung pasangan Ahok-Djarot.
Sumber :
  • ANTARA / Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Lingkaran Survei Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok dan Djaro Saiful Hidayat, setelah penetapan Ahok sebagai tersangka dan efek elektoralnya.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Dari survei LSI, setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri, posisi pasangan calon Gubernur dan calon wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua itu merosot turun di posisi nomor buncit, atau juru kunci, yakni di angka 10,60 persen.

"Pascapenetapan Ahok sebagai tersangka, elektabilitas pasangan Ahok Djarot itu turun tajam. Sekarang, angkanya di angka 10,6 persen," kata peneliti LSI, Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat 18 November 2016.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Ardian menjelaskan, pasangan Ahok-Djarot tertiggal jauh dari dua pesaingnya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, yakni 30,90 persen dan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno 31,90 persen. Sedangkan yang tidak mau menyebutkan dan belum memutuskan pilihan, sekitar 26,60 persen.

"Sebagaian besar responden mengaku kecewa dengan Ahok, karena tersangkut kasus dugaan penistaan agama. Jadi, jika Pilkada berlangsung hari ini, dia akan kalah," kata Ardian.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Pengumpulan data itu berlangsung sejak 31 Oktober 2016 hingga 5 November 2016, dengan jumlah responden 440 responden, dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

Selain itu, survei ini menggunakan metode sampling Multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 4,8 persen.

"Meski survei dilakukan sebelum penetapan, tetapi pertanyaan kami adalah 'jika Ahok tersangka, apakah akan tetap dipilih'," ujar Ardian.

Dia menjelaskan, dari hasil survei itu tidak menutup kemungkinan pasangan petahana Ahok dan Djarot berpotensi kalah dan tergusur pada putaran pertama pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 mendatang, jika tidak ada langkah serius dilakukan di sisa waktu yang ada.

"Para pendukung Ahok lari ke pasangan nomor Agus atau Anies. Keputusan polisi dengan menetapkan Ahok, terbukti mampu menjatuhkan dan menggerus suara keduanya," ucap Ardian.

Sedangkan dalam survei LSI yang dirilis 10 November lalu, Ahok-Djarot masih diangka 24,60 persen. Sementara itu, Agus-Sylvi mendapat 20,90 persen disusul Anies-Sandi yang meraup 20,00 persen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya