- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVA.co.id - Partai Demokrat sedang fokus memenangkan Agus Harimurti Yudhoyono dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Partai itu mengabaikan ucapan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tentang istilah "lebaran kuda" yang dipopulerkan Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachlan Nashidik, menolak memberikan pernyataan tentang ucapan Ahok. "Kita fokus ke masalah kunjungan Mas Agus (Agus Harimurti Yudhoyono) saja. Tidak terpengaruh dengan segala macam pada tingkat politik yang sekarang terjadi," ujarnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis, 17 November 2016
Tak hanya mengenai istilah 'lebaran kuda' yang dianggap Ahok sebagai penistaan agama, Rachlan juga enggan berkomentar apapun tentang Ahok dan penetapannya sebagai tersangka. Ia juga telah menginstruksikan kepada seluruh pengurus Partai Demokrat agar tak banyak berkomentar soal kasus Ahok.
"Memang ada anjuran, saya sendiri yang keluarkan anjuran tersebut, yang menyatakan bahwa DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Demokrat, tim Agus-Sylvi tidak boleh mengeluarkan pernyataan apapun, apalagi yang mengejek tentang penetapan Pak Ahok sebagai tersangka," ujarnya.
Pada Rabu, 16 November 2016, Ahok resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri. Ahok disangka kasus kasus penistaan agama saat berbicara di hadapan publik di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan partainya tidak mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon Gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Partai
