Megawati Curiga Kelompok Aksi Usir Ahok Orang Bayaran

Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri, bersama pengurus partai.
Sumber :
  • Eka Permadi

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyesalkan terjadinya aksi penolakan dan pengusiran saat Ahok-Djarot melakukan kampanye di beberapa daerah di Jakarta. Mega menganalisis kelompok penolakan ini menjadi dua kategori.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017
"Pertama, karena mereka dibayar. Kedua, mereka tidak tahu aturan," kata Megawati di DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 17 November 2016.
 
SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017
Megawati meminta semua pihak menghormati hukum yang ada di negara ini. Meskipun Ahok ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penodaan agama, namun dalam undang-undang pemilu, Ahok masih mempunyai hak untuk tetap mengikuti Pilkada 2017.
 
Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax
"Saya tegaskan negara kita itu negara hukum. Hak Pak Ahok untuk dipilih masih tetap ada. Bahwa Pak Ahok haknya dipilih tetap masih ada. Jadi tidak ada yang bisa menahan beliau untuk maju," katanya.
 
Meski mendapat penolakan, Megawati melarang kadernya membalas dengan kekerasan. Karena kekerasan justru akan merugikan banyak pihak. Kekerasan seringkali dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan mereka saja. Sehingga mereka melakukan berbagai provokasi dalam Pilkada DKI Jakarta.
 
"Itu sangat berbahaya bagi keamanan dan stabilitas negara yang kita cintai," katanya.
 
(ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya