Ditolak Berkampanye, Djarot Beri Keterangan di Panwaslu

Calon wakil gubernur DKI Jakarta petahana, Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • raudhatul zannah/VIVA

VIVA.co.id – Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, akan memenuhi panggilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat pada Senin, 14 November 2016. Pemanggilan ini terkait kasus penolakan kampanye atas dirinya oleh sejumlah warga.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

"Saya mau dipanggil sama Panwas di Jakarta Barat. Insya Allah saya datang. Saya jelaskan duduk perkaranya," ujar Djarot di Cakung, Jakarta Timur, Minggu 13 November 2016.

Djarot menegaskan bahwa penolakan tersebut bukanlah hal yang benar. Alasannya, kata dia, semua pasangan calon memiliki hak yang sama dalam melakukan sosialisasi dan kampanye kepada seluruh warga Jakarta. 

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

"Penolakan itu kan enggak benar ya, enggak boleh (tolak). Bukan pembelajaran demokrasi yang baik. Harusnya kita saling menghormati, menghargai sesama kandidat," ujarnya.

Soal strategi menghadapi penolakan warga itu, mantan Walikota Blitar itu mengungkapkan masih banyak cara lainnya yang bisa dilakukan untuk menjaring aspirasi warga.

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

"Kalau strategi tentu banyak. Banyak media kok untuk lakukan (kampanye). Bisa langsung datangi masyarakat, bisa adakan pertemuan terbatas, konsolidasi masing-masing partai, koordinir relawan," kata Djarot.

Sementara itu, terkait banyaknya spanduk penolakan warga terhadap dirinya dan Ahok, Djarot menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan aparat yang berwenang.

"Serahin ke Bawaslu, ke aparat, ke masyarakat juga, mana yang dewasa dalam berdemokrasi," ujarnya.

 

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya