Polisi Pulangkan 10 Orang yang Ditangkap pada 4 November

Massa demo 4 November berujung ricuh
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Polisi telah memulangkan 10 orang, yang diamankan saat unjuk rasa damai 4 November 2016. Kesepuluh orang tersebut diamankan, saat unjuk rasa berujung ricuh di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. 

Alasan Anies-Sandi Tak Hadiri Peringatan Demo 411

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono menuturkan, tujuh orang di antaranya tidak ditemukan dugaan perbuatan pidana. Sedangkan tiga orang lainnya ditemukan dugaan perbuatan pidana.

Namun, karena alat bukti atas dugaan tindak pidana tiga orang itu masih kurang, akhirnya Polda Metro Jaya memulangkan semua yang diamankan tersebut.

Jaringan '98: Tangkap Penghina Presiden Jokowi

"10 (orang) diamankan (dari TKP) Ditreskrimum hasil gelar perkara, tujuh orang tidak ditemukan perbuatan pidana, tiga orang ada perbuatan pidana, namun alat bukti masih kurang, sehingga kesepuluh orang tersebut dipulangkan," kata Awi di Jakarta, Minggu 6 November 2016.

Seperti pemberitaan sebelumnya, aksi demonstrasi yang dilakukan pada Jumat 4 November 2016, berakhir dengan beberapa tindakan anarkistis. Menurut pihak Kepolisian, hal tersebut terjadi akibat adanya provokator yang memicu aksi ricuh sekitar pukul 19.00 WIB.

Ketua Umum PPP Minta Pendukung Ahok Hormati Hukum

"Setelah salat Isya, bentuk kekerasan dimulai saat ada laki-laki yang lempar botol. Ada sepuluh provokator yang saat ini diperiksa dari berbagai usia dan berlatar belakang dari luar daerah, akan dilihat status hukumnya nanti dalam satu kali 24 jam," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu kemarin, 5 November 2016.

Selain itu, Boy mengatakan, para provokator tersebut melakukan aksi untuk merusak barikade keamanan, sehingga memicu massa untuk maju menerobos ke Istana sekitar pukul 19.30 WIB.

"Ada brikade keamanan kami dirusak, itu tidak dibenarkan. Karena itu, langkah-langkah pembubaran dilakukan dengan gas air mata yang saat dilontarkan terdengar seperti suara ledakan, jadi bukan pakai senjata," ujar Boy.

Sayangnya, kata dia, upaya pembubaran tersebut, malah membuat situasi demo semakin memanas. Selain ricuh, terjadi pula perusakan kendaraan milik pemerintah dan TNI.  

"Ada 21 kendaraan dirusak, tiga di antaranya dibakar dan 18 dilempar batu dan rusak, termasuk kendaraan dari pejabat TNI," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya