- VIVA.co.id/Muhammad Hari Fauzan
VIVA.co.id - Sekira-kira 1.500 orang peserta unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan penistaan agama menumpang kereta rel listrik (KRL) dari Bekasi ke Jakarta pada Jumat, 4 November 2016.
Stasiun Bekasi mencatat lonjakan penumpang hingga 30 persen sejak pukul 06.30-09.30 WIB. Sebagian besar penumpang memang massa dari Bekasi dan daerah sekitar yang akan berdemonstrasi untuk menuntut Kepolisian mengusut dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon gubernur DKI Jakarta.
Kepala Stasiun Syarif Hidayat memuji sikap tertib peserta demonstrasi itu sehingga situasi aman dan kondusif. Massa datang dan menumpang KRL seperti penumpang lain.
“Dari massa demo, semuanya memiliki tiket, layaknya penumpang kereta lainnya. Mereka menumpangi kereta dengan saling bergantian dari jumlah perjalanan kereta yang ada,” ujar Syarif kepada wartawan pada Jumat, 4 November 2016.
Syarif menjelaskan, jumlah penumpang dari atau menuju Stasiun Bekasi mencapai 15 ribu orang tiap Jumat. Namun pada Jumat kali ini mencapai lebih 16 ribu penumpang.
“Semua jadwal perjalanan comutterline (KRL) yang ada, alhamdulillah, semua berjalan lancar dan tidak ada gangguan sama sekali saat massa aksi berangkat menuju Jakarta yang berakhir sekitar pukul setengah sepuluh pagi,” ujarnya.
Peserta demonstrasi yang berangkat dari Stasiun Bekasi tergabung dalam sejumlah organisasi, antara lain, FPI, FBR, Jamaah Majelis Taklim, Forkabi, Jamaah Masjid, Muhammadiyah, HTI, dan Persis.