PWNU DKI Minta Aparat Transparan Usut Kasus Ahok

Sikap PWNU DKI Jakarta pada aksi demo 4 November 2016
Sumber :
  • VIVA/Diza

VIVA.co.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mengambil sikap atas tuntutan massa yang akan menggelar aksi demo besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang. PWNU DKI Jakarta meminta massa yang terlibat demo menghindari aksi anarkis yang banyak dikhawatirkan oleh banyak pihak.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

"Menyikapi kondisi perkembangan di Jakarta, maka pengurus PWNU merasa perlu menghimbau sikap masyarakat jakarta terkait aksi massa 4 november nanti," kata Rois Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Mahfudz Asirun, dalam konferensi pers di Kantor PWNU DKI Jakarta, Utan Kayu Raya, Rabu 2 November 2016.

Mahfudz mengimbau agar aksi yang berlangsung tetap menjaga ketertiban para pengunjuk rasa, serta menjunjung sikap akhlakul karimah.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

PWNU DKI meminta aparat penegak hukum segera mengambil tindakan hukum kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terkait dugaan penistaan agama yang dilakukannya beberapa waktu lalu.

"Tentunya dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah demi terciptanya kedaulatan hukum di Indonesia," ujarnya.

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif

Sementara itu, Wakil Ketua PWNU DKI, Samsul Maarif meminta, aparat penegak hukum transparan dalam mengusut dugaan penistaan agama Ahok. Sehingga hasil dari pengusutan kasus tersebut dapat diketahui masyarakat umum.

Kendati demikian, Samsul menghimbau agar memercayakan apapun hasil dari penegak hukum yang diberikan untuk Ahok kelak. "Kalau pun hasil proses hukum nanti, Ahok itu tidak salah, kita harus menghormati. Yang penting ada usaha yang telah dilakukan secara terbuka oleh para penegak hukum," ujarnya menambahkan.

Pemimpin Muslim

Sementara itu, terkait himbauan di Pilkada DKI Jakarta 2017, PWNU DKI Jakarta meminta warga Nahdliyyin merujuk pada hasil Bahtsul Masa'il pada Muktamar ke-30 di PP Lirboyo Jawa Timur, tanggal 21 sampai 27 November 1999.

"Menjadikan hasil Bahtsul Masa'il pada Muktamar ke -30 di PP Lirboyo Jawa Timur, tanggal 21 sampai 27 November 1999 sebagai acuan agar memilih calon pemimpin muslim," ujar Rois Syuriah PWNU DKI Mahfudz Asirun.

Selain itu, PWNU menghimbau juga agar tim sukses para Cagub-Cawagub menjunjung tinggi asas kekeluargaan. Serta turut menjaga keamanan dengan tidak melakukan kampanye hitam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya