Pilkada DKI 2017

Djarot Minta Peserta Pilkada Tak Menebar Kebencian

Wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat kunjungi Pasar Rumput
Sumber :
  • VIVA.co.id/Afra Augesti

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berharap, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 tidak dilakukan proses-proses intimidasi, menghujat, dan kebencian.

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

"Tolonglah dalam Pilkada ini jangan kemudian melakukan proses-proses intimidasi begitu ya, saling menghujat, saling menanamkan kebencian satu sama lain," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2016.

Menurut dia, dalam Pilkada ini, setiap orang yang mendukung pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok dan dirinya, bisa benar-benar siap membantu di lapangan. "Dan beliau-beliau ini siap untuk membantu kita di lapangan. Gitu aja," kata Djarot.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Di samping itu, disinggung soal pengawalan untuk dirinya, Djarot mengaku sudah ada yang mengawal. Ia hanya meminta satu pengawalan, yaitu kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Yang mengawal pertama itu Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Tolong dikawal masyarakat saja supaya bisa menciptakan suasana yang aman damai kemudian dingin," ujarnya.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Sedangkan terkait pengawalan khusus yang diberikan untuknya dari aparat, mantan Wali Kota Blitar, itu mengatakan agar tidak dikawal secara ketat dan cukup diawasi saja. "Karena itu aturan ya ikutin saja. Tapi saya bilang sama pengawal jangan terlalu dekat," ujar Djarot.

Baginya, pengawalan yang tidak terlalu ketat, bertujuan agar masyarakat masih bisa bebas bertegur sapa dengannya. Agar dirinya juga bisa berdialog bebas dengan masyarakat.

"Saya sudah ketemu sama timnya dan saya sampaikan bahwa tidak usah terlampau ketat begitu ya. Supaya kita bisa lebih bebas dan bisa berdialog dengan warga."

(mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya