Pilkada DKI 2017

Kasus Surat Al Maidah Ternyata Untungkan Ahok

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Kedatangan Gubernur DKI yang juga terlapor kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok ke Bareskrim Polri kemarin, menimbulkan banyak pertanyaan. Dihari yang sama, ia dengan pasangannya, Djarot Syaiful Hidayat, juga tidak hadir di acara penetapan calon oleh KPUD DKI.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Pengamat politik dari Pusat Laboratorium Politik Indonesia, Mohammad Hailuki, mengatakan kehadiran Ahok ke Bareskrim tidak terlepas dari makin naiknya elektabilitas petahana ini setelah diterpa kasus Al Maidah ayat 51.

"Ahok menyadari isu SARA dan Al Maidah sangat menguntungkan dirinya karena sama sekali tidak berpengaruh kepada penurunan elektabilitas, justru sebaliknya terbangun soliditas pendukung Ahok," kata Hailuki kepada VIVA.co.id, Selasa, 25 Oktober 2016.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Menurut Hailuki, Ahok sadar elektabilitas makin naik maka terus menjaga isu itu. Sebab, dengan diterpa SARA dan Al Maidah ayat 51, menurut Hailuki justru membuat solid suara pendukung Ahok.

"Karena menurut data survei yang membuat elektabilitasnya turun adalah serangan terhadap kinerja Ahok, yaitu seperti penggusuran, reklamasi, banjir dan kemacetan," katanya.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Menurutnya, kedatangan Ahok ke Bareskrim juga ingin agar isu ini terus bergulir. Sehingga memberi dampak pada penguatan elektabilitas Ahok. Apalagi, masa pencoblosan masih empat bulan lagi yakni awal Februari 2017.

"Karena apabila isu Al Maidah terhenti dan perhatian publik kembali fokus kepada kinerja Ahok, seperti banjir, macet, penggusuran, reklamasi maka tren penurunan suara Ahok bisa terus berlanjut dengan rata-rata tergerus per bulan dua persen suara," katanya.

Sehingga kalau dihitung dan isu ke petahana kembali mencuat masalah penggusuran maka penggerusan suara itu bisa membuat Ahok-Djarot susah melaju ke putaran kedua.

"Jika petahana tidak bisa menahan laju penurunan suara tersebut maka dalam empat bulan ke depan suara Ahok yang tersisa di kisaran 25 persen sehingga Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran," katanya.

Lihat video 'Ahok dan Al Maidah' atau klik link

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya