Kasus Surat Al Maidah Pengaruhi Elektabilitas Ahok?

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama, Miryam S Haryani, mengklaim bahwa elektabilitas Ahok sampai saat ini tak terganggu meski diterpa isu dugaan penistaan agama, terkait ucapannya soal Surat Al-Maidah ayat 51 yang mengundang polemik di tengah masyarakat.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

"Kami sempat khawatir dengan polemik itu akan berpengaruh terhadap elektabilitas, tapi sejauh ini tidak signifikan karena sudah mampu diselesaikan oleh Ahok melalui permintaan maafnya," kata Miryam dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 21 Oktober 2015.

Politisi Partai Hanura itu juga mengklaim bahwa mayoritas lembaga survei mengatakan bahwa pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ahok-Djarot, masih paling tinggi elektabilitasnya.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

"Kami mengapresiasi hasil itu sebagai bahan masukan sekaligus evaluasi bagi tim pemenangan. Tingginya elektabilitas Ahok ini diperoleh karena kerjanya yang memang nyata untuk ibukota, sehingga menjadi wajar apabila kemudian kepercayaan publik sangat tinggi," ungkap dia.

Diketahui sebelumnya pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang membawa ayat Al-Quran di sela kunjungan kerja ke Pulau Seribu beberapa waktu lalu menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

PDIP Rayakan Imlek, Hasto Kenang saat Usung Ahok Jadi Cagub DKI

Berbagai kalangan ulama dan umat Islam mengecam pernyataan Ahok itu dengan melakukan sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai daerah tak hanya di ibukota.

Yang terbaru, Ahok ditolak kehadirannya saat akan meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di Kawasan Tebet Barat, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Oktober 2016 pagi.

Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Ahok berharap, subsidi BBM yang diberikan Pemerintah dievaluasi dari yang tadinya ke produk, jadi langsung ke penerima.

img_title
VIVA.co.id
11 Februari 2022