Ancaman Buruh Jika UMP DKI di Bawah Rp3,8 Juta

Ilustrasi demo buruh di Jakarta.
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA.co.id – Unjuk rasa yang dilakukan ratusan buruh di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta usai sekitar pukul 18.30 WIB sore.

Ganjar Ingin Perempuan dan Disabilitas Tidak Diperlakukan Diskriminatif, Bisa Kerja dan Upah Layak

Meski sempat mengalami bentrok kecil dengan aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat, pada akhirnya unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 10.30 WIB, Rabu, 19 Oktober 2016 pagi ini pun berakhir.

Namun, ternyata unjuk rasa serupa akan kembali dilakukan para buruh pada Senin, 24 Oktober 2016 mendatang lantaran belum ada keputusan tetap berapa UMP DKI Jakarta di 2017 mendatang. Salah satu peserta sidang Dewan Pengupahan, Dedi Hartono mengatakan, Dewan Pengupahan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta akan kembali melakukan sidang untuk membahas penetapan besarnya UMP DKI Jakarta tahun 2017 pada Senin depan.

Ganjar Cerita Dicurhati Buruh soal UU Cipta Kerja: Tolong Pak Segera Review

"Sementara pemerintah masih belum mengeluarkan nilai angka (UMP DKI Jakarta) karena masih mempertimbangkan dari dua unsur terkait dengan rumusan yang pernah disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta pada 8 Agustus 2016 yang disampaikan pada kementerian," ujarnya di Kantor Disnakertrans DKI Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2016.

Sementara itu, Presidium Gerakan Buruh Jakarta (GBJ), Yulianto menambahkan bahwa para buruh tetap meminta UMP DKI Jakarta 2017 di angka Rp3,8 juta. Kata dia semua pihak terkait belum menemui kesepakatan tentang berapa jumlah UMP DKI Jakarta di 2017 mendatang.

Resmi Jadi Anggota ITUC, KSPSI Siap Perjuangkan Hak Buruh RI ke Dunia Internasional

"Hasilnya masih keukeuh di angka maunya mereka masing-masing. Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Rp.3.350.000 juta dan buruh hasilnya segitu Rp3,8 juta. Sementara pemerintah belum mengeluarkan angka," kata dia.

Sampai saat ini, Yulianto menegaskan bahwa para buruh tetap akan meminta UMP DKI Jakarta 2017 mendatang sebesar Rp3,8 juta dan tidak mengalami perubahan. Apabila tidak mencapai tuntutan mereka, Yulianto memastikan para buruh akan melumpuhkan Jakarta seperti apa yang dikatakannya dalam orasi unjuk rasa hari ini.

"Kalau tidak sampai segitu, kita akan coba lumpuhkan Jakarta. Bukan isapan jempol. Waktu zaman Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta dulu) KBN (Kawasan Berikat Nusantara) itu lumpuh. Kita tunda sampai Senin jam 10.00 WIB di sini lagi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya