Kucing Jakarta Sudah Tak Berani Lagi Mangsa Tikus

Gerakan Basmi Tkus (GBT)
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan saat ini tak ada lagi predator alami pemangsa hama tikus di Jakarta. Akibatnya, populasi tikus di Jakarta membludak.

Waspada Leptospirosis di Musim Hujan dan Banjir: Kenali Gejalanya Segera!

Oleh karena itu, Djarot menyebut Gerakan Basmi Tikus (GBT) menjadi salah satu cara mengurangi hama tikus di Jakarta.

"Di kota ini predatornya sudah tidak ada. Burung hantunya juga habis. Kucing juga enggak berani sama tikus," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016.

Demam Lassa Melanda Nigeria, 128 Orang Tewas Akibat Urine Tikus

Menurut Djarot, selain berpotensi menimbulkan penyakit, daging tikus juga kerap disalahgunakan oleh oknum pedagang untuk membuat bakso. GBT juga diharapkan menekan hal itu.

"Dan yang kedua kita harus waspada kadang-kadang orang banyak menangkap tikus kemudian tikusnya dibuang saja, di pinggir jalan, kelindes mobil, eh itu baunya setengah mati. Ini betul-betul kita bersih-bersih ya, bersih-bersih betul," kata Djarot.

Tikus-tikus 'Mabuk' Gegara Konsumsi Barang Bukti Ganja dari Kantor Polisi

Djarot telah menyatakan akan membayar setiap warga yang berhasil menangkap tikus Jakarta. Setiap tikus yang ditangkap, akan dibayar seharga Rp20 ribu.

Djarot mengatakan, dana pembayaran tikus-tikus itu, akan dianggarkan melalui Biro Umum dan Dinas Pertamanan. "Makanya mereka akan koordinasi bagaimana kemudian action-nya di lapangan, itu aja dulu," kata dia.

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya