- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id – Aparat kepolisian memutar lagu puji-pujian bernuansa Islam ketika massa pengunjuk rasa dari Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya tiba di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat, 14 Oktober 2016. Mereka berdemonstrasi terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Lagu yang diputar adalah lagu-lagu Asmaul Husna (99 nama Allah). Seorang anggota kepolisian mengunduh video lagu itu dari YouTube, dan memutarnya melalui telepon pintar yang disambungkan ke mobil pengeras suara.
"Ini sudah disiapkan. Kami melakukan ini supaya pengunjuk rasa tenang," ujar Ronald Aritonang, anggota Sabhara Polda Metro Jaya yang menjadi salah satu anggota pengamanan.
Pantauan VIVA.co.id, massa tiba pukul 14.00 WIB. Sampai di Balai Kota, mereka langsung berteriak-teriak. "Tangkap, tangkap, tangkap si Ahok," ujar salah seorang pengunjuk rasa.
Hingga pukul 14.30 WIB, tak tampak ada orator di antara massa. Massa, kebanyakan mengenakan baju berwarna putih, berkumpul di trotoar di depan Balai Kota sambil sesekali berteriak. Saat lagu diputar, massa tak berteriak.
Menurut Ronald, lagu akan terus diputar hingga aksi usai. Sebelumnya, polisi juga menggunakan pengeras suara di mobil yang sama untuk memberi pengarahan kepada anggota kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan.
"(Mobil pengeras suara) selain untuk briefing pengamanan, juga untuk membuat massa tenang," ujar Ronald.