Rachmawati Tersinggung Mega Ajak Ahok ke Makam Bung Karno

Rachmawati Soekarnoputri, Sandiaga Uno dan Boy Sadikin, Rabu, 12 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi Arsyad

VIVA.co.id - Salah satu putri mendiang Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, mengungkapkan kekecewaan terhadap kakaknya, Megawati Soekarnoputri, yang mengajak Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, ke makam Bung Karno di Blitar. Bagi Rachma, Ahok tidak mewakili kepentingan wong cilik, yang diperjuangkan oleh mendiang ayahnya.

Kekuasaan adalah Perimbangan Kekuatan yang Stabil

Demikian menurut Rachma usai menerima kunjungan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Sandiaga bertamu ke rumah Rachma di Pasar Minggu hari ini untuk meminta restu dan dukungan pada Pemilihan Kepala Daerah 2017 mendatang.

Rachma mengatakan, sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati tidak sepantasnya mengajak Ahok ke makam ayah mereka di Blitar awal pekan ini.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

"Soal dia (Ahok) diajak ke makam (Bung Karno), saya tersinggung berat. Manusia kayak begitu kok diajak saja? Ngapain diajak," kata Rachma.

Dia mengakui memang sering berbeda dan berseberangan sikap dengan kakaknya. Buktinya, Mega mendukung Ahok-Djarot, sedangkan Rachma mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Wacana Penundaan Pemilu 2024, Rizal Ramli: Luhut Ngetes Mbak Mega

Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno ini juga bertanya-tanya dan merasa aneh dengan sikap Megawati yang mengusung Ahok.

"Gubernur sekarang sudah melakukan yang kontra wong cilik, reklamasi dan penggusuran, dan terakhir (dugaan) penistaan agama. Kok masih digadang-gadang," kata Rachmawati.

Dia berharap kesalahan jangan diputar balikkan seolah-olah terlihat benar. Ahok telah meminta maaf soal pernyataan kontroversialnya terkait Surat al Maidah. Sebagai umat Islam, Rachma sudah memaafkan. Namun, secara hukum, laporan masyarakat atas pernyataan Ahok itu harus tetap diproses dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

"Kita sebagai umat Muslim sudah memaafkan. Tapi negara kita ini negara hukum, aparat pun harus menegakkan hukumnya itu. Apalagi, MUI sudah menyatakan itu sudah masuk pelecehan agama," ucapnya.

Rachma mencontohkan, sama halnya dengan pencuri yang dipidana. Meskipun sudah meminta maaf, proses hukumnya tetap berjalan terus.

"Harus, pokoknya penegak hukum harus berani bersikap," tegas Rachmawati.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya