Ahok-Djarot Unggul di Survei Populi Center

Ahok dan Djarot mendaftar di KPU Provinsi DKI Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

VIVA.co.id – Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei Pilkada DKI Jakarta 2017. Hasilnya, hingga saat ini pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) masih lebih unggul dari pasangan, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dari sisi elektabilitas.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

"Untuk elektabilitas tiga pasangan calon, sebanyak 45,5 persen masyarakat menyatakan memilih pasangan Basuki-Djarot. Sebanyak 23,5 persen memilih Anies-Sandiaga dan 15,8 persen memilih Agus-Sylviana. Sedangkan pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 15,5 persen dan tidak menjawab 2,7 persen," ujar peneliti Populi Center, Nona Evita di kantor Populi Center kawasan Slipi, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2016.

Menurut Nona, tingkat elektabilitas pasangan petahana selaras dengan tingkat kepuasan masyarakat Jakarta terhadap kinerja mereka. Ini mengacu pada hasil survei yang menanyakan pertimbangan latar belakang pasangan calon gubernur yang dipilih masyarakat.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"Sebanyak 30,2 persen memilih bersih dari korupsi, 30 persen tegas, 21,8 persen merakyat, 5,5 persen santun, 5,2 persen agamis, 2,7 persen berani, 1,8 persen cerdas, 0,5 persen laki-laki. Lainnya, 1 persen dan 1,3 persen tidak menjawab," ujar Nona.

Selain itu, Nona menyebut tingginya elektabilitas pasangan Ahok-Djarot disebabkan karena pemilih DKI Jakarta tidak menghiraukan isu SARA. Hal ini terbukti dari hasil survei di mana 42,5 persen masyarakat Jakarta beragama Islam memilih Ahok-Djarot.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Sementara itu, masyarakat dengan agama lain yang memilih petahana antara lain protestan 80 persen, Katolik 82,4 persen dan lainnya sebanyak 64,7 persen.

Terkait kemantapan pemilihan, Nona menyebut dalam survei yang dilakukan terhadap 600 responden yang tersebar di 120 Rukun Tetangga (RT) di DKI Jakarta itu hampir setengahnya menjawab sudah mantap.

"Hasilnya, 52.3 persen responden sudah mantap akan pilihannya. Kemudian 34.7 persen masih mungkin berubah dan 13 persen menjawab tidak tahu," ungkap Nona.

Survei ini dilakukan dari tanggal 25 September-1 Oktober 2016. Survei menggunakan teknik wawancara secara tatap muka dengan 600 responden dengan metode multistage random sampling di lima wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu, dengan margin of error sebesar 4 persen. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya