Pilkada DKI Jakarta

Ahok Pasang Tarif Rp30 Juta untuk Jadi Pembicara

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar GM

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mulai menjalankan profesi sebagai pembicara profesional atau dibayar. Hal itu ia tempuh sebagai strategi mengumpulkan dana kampanye untuk pasangan Ahok - Djarot untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Ditanya Enakan Jadi Istri Ahok Atau Ibu Rumah Tangga, Jawaban Veronica Tan Bikin Netizen Mikir

Ahok, sapaan akrab Basuki, diundang menjadi pembicara dalam konferensi tahunan Northstar Equity Partners. Ahok berbicara tentang ekonomi dalam konferensi yang diselenggarakan di Raffles Hotel, Jakarta Selatan.

"Tes nih (mendapat dana kampanye dengan menjadi pembicara). Ada yang undang saya," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 30 September 2016.

Masih Sering Dikaitkan dengan Ahok, Veronica Tan Senang?

Menurut Ahok, ia juga menerima diundang menjadi pembicara untuk topik lain, seperti keluarga. Ahok, juga berharap diundang menjadi pengisi acara sebagai pelawak atau komika.

Ahok berpatokan kepada orang lain yang telah menjadi pembicara atau pelawak profesional dalam menentukan tarif. Bila Cak Lontong, misalnya, komedian yang telah menjadi komika profesional, menerapkan tarif Rp60 juta untuk sekali pertunjukan, maka Ahok akan menerapkan tarif Rp30 juta.

INFOGRAFIK: Dana Kampanye Capres-Cawapres di Pilpres 2024

"Saya kan lucunya cuma setengah (dari Cak Lontong)," ujar Ahok.

Sebelumnya diberitakan, Ahok menyatakan akan mulai menerapkan tarif yang harus dibayar orang-orang yang hendak menemuinya. Tarif itu bisa terjangkau, hanya Rp10.000, bila pertemuan adalah acara umum seperti Teman Ahok Fair. Untuk acara yang sifatnya privat seperti makan malam, Ahok menerapkan tarif antara Rp2 juta hingga Rp10 juta. Sementara, undangan untuk menjadi pembicara atau pelawak, akan ia ladeni dengan tarif puluhan juta rupiah.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya