- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tidak mau sekadar menerima laporan terkait perkembangan pembangunan suatu proyek.
Ahok, sapaan akrab Basuki, telah mengetahui cara kerja mantan rekannya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI itu, ketika menjadi wakil gubernur mendampingi Jokowi, beberapa tahun lalu.
Sejak Jokowi menjadi wali kota Solo, menurut Ahok, Jokowi selalu berprinsip kepala pemerintahan harus mengetahui betul perkembangan sebuah proyek secara nyata, tidak sekadar menerima laporan.
"Presiden selalu tekankan kepada saya dari dulu bahwa (kondisi) lapangan, semua, harus dikuasai betul," ujar Ahok di lokasi pembangunan stasiun mass rapid transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat, 30 September 2016.
Menurut Ahok, hal itu menjadi alasan Jokowi kerap meninjau langsung perkembangan proyek, termasuk proyek MRT dan kereta ringan (light rail transit/LRT) di Jakarta.
Sejak pagi hari ini, Jokowi dan Ahok, bersama-sama meninjau langsung dua proyek moda transportasi baru di Jakarta itu. Proyek LRT pemerintah pusat, mulai dibangun di Cibubur, Jakarta Timur. Sementara proyek MRT membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Jokowi tak ingin proyek MRT, yang pembangunannya terlambat 24 tahun di Jakarta, terhambat lagi pembangunannya. Pemerintah Provinsi DKI selaku pengawas proyek yang menjadi tanggung jawab Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. MRT Jakarta, harus memastikan tahap pertama jalur selatan - utara MRT, harus tuntas konstruksinya pada 2018.
"Beliau (Jokowi) sampaikan, ini mesti ditungguin nih. Enggak boleh ada delay, enggak boleh ada kesalahan, karena ini proyek pertama kita," ujar Ahok.