Pilkada DKI 2017

Munculnya Agus dan Anies Pertanda Parpol Susah Poles Kader

Agus Harimurti Yudhoyono
Sumber :
  • Instagram @Agusyudhoyono

VIVA.co.id – Munculnya nama dan serta Sylviana Murni dinilai menjadi bukti tidak ada kader partai politik yang mumpuni untuk diikutkan dalam kontestasi Pilkada DKI 2017. Mandeknya proses kaderisasi membuat sejumlah parpol akhirnya memaksa figur yang bukan lahir dan dibesarkan oleh parpol semenjak awal.

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

"Ini menandakan kaderisasi dalam tubuh parpol bermasalah. Partai tidak mampu melahirkan pemimpin-pemimpin internal sekaliber bupati dan walikota yang melejit," kata pengamat politik Heri Budianto, Jumat 23 September 2016.

Menurut Heri, alhasil dengan buruknya proses kaderisasi parpol. Akhirnya dipilihlah cara cepat yakni dengan memasang figur yang dianggap lebih gampang populer di mata publik.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Heri pun mencontohkan, misalnya, putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diyakini bisa terkenal berkat nama besar SBY. Begitu juga dengan . Yang sudah lama berkiprah, termasuk sempat menjadi juru bicara pasangan calon presiden dan wakil Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta sempat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa pemerintahan Jokowi-JK.

"Ini sekaligus juga menjelaskan, pimpinan politik menyadari pentingnya pemimpin muda. Mereka, partai politik minim menyediakan pemimpin muda berkualitas," kata Direktur Eksekutif Political Communication (PolComm) Institute itu.

Kubu Anies Tuding Pencalonan Gibran Tidak Sah, KPU: Mengada-ngada

Bagi SBY, tentu menjadi pertaruhan besar dengan mengusung yang masih TNI aktif itu. Namun secara elektabilitas, lebih bisa diterima publik Jakarta.

Begitu juga dengan pilihan Prabowo, kalau memang mengusung dan Sandiaga Uno. Baginya, ini bisa memecah suara mengingat bukan orang baru.

"Dari sisi marketing politik, di sini termasuk (Agus dan Anies) juga orang yang berpenampilan menarik, ganteng, santun, itu juga dikemas sedemikian rupa, harapannya publik akan menilai," kata pengajar di Universitas Mercu Buana itu.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya