Gatot Diduga Beri Narkoba ke Anak-anak, KPAI Datangi BNN

Sekertaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni’am Sholeh.
Sumber :
  • Irwandi

VIVA.co.id – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendatangi kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin, 19 September 2016.

Mengenang Gatot Brajamusti, Guru Spiritual hingga Eks Ketua PARFI

Kedatangan mereka untuk menindaklanjuti laporan terkait dugaan pemberian narkoba kepada anak-anak dan pelecehan seksual yang dilakukan Gatot Brajamusti.

"Kami hadir sebagai lembaga pengawas hak-hak anak. Kalau ada hak anak yang dilanggar, dengan diminta atau tidak diminta, suka atau tidak suka, KPAI akan hadir," kata Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh, di gedung BNN Cawang, Jakarta Timur, Senin, 19 September 2016.

Jenazah Gatot Brajamusti Dibawa ke Sukabumi

Asrorun menambahkan, hak-hak anak merupakan sesuatu yang tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap hak anak harus diatasi. "Ada aduan dugaan anak korban penyalahgunaan narkoba dan juga pencabulan, maka atas nama hukum KPAI akan bertindak. Itu concern kami," ujarnya.

Komisioner KPAI yang membidangi kesehatan dan Napza, Titi Haryati mengatakan, KPAI telah menerima beberapa pengaduan orangtua terkait kasus Gatot Brajamusti.

Gatot Brajamusti Meninggal, Sudah Diserahkan Lapas ke Keluarga

Menurut Titi, hal tersebut akan ditindaklanjuti. Anak-anak yang terbukti diberikan narkoba oleh Gatot akan direhabilitasi, termasuk anak artis RA.

"Mereka mengatakan menggunakan sabu, ekstasi atau aspat. Namun jika menyebabkan anak mengalami kecanduan, artinya ada sesuatu yang harus disembuhkan, dan kami mengupayakan penyembuhan," ujar Asrorun.

Terkait hal tersebut, Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi mengatakan, saat ini anak-anak rawan menjadi sasaran para bandar. Beberapa anak diberikan narkoba dengan cara dikelabui memakai nama lain.

"Ada yang bilang vitamin, ada yang bilang aspat, ada yang bilang doping, tapi intinya semua adalah sabu. Ini bagian dari teknik mereka untuk memberikan sabu kepada anak-anak. Mereka mengamuflasekan narkotika yang disamarkan namanya," kata Slamet. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya