Izin Dibekukan, RS Menteng Mitra Afia Sepi

RS Menteng Mitra Afia, Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id – Rumah sakit (RS) Menteng Mitra Afia (MMA) di Jalan  A.A Kali Pasir, Menteng, Jakarta Pusat, tampak sepi pasien, Kamis, 8 September 2016. Rumah sakit itu berhenti beroperasi usai izinnya dibekukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Pasca Ditutup RS Menteng Mitra Afia Tak Terima Pasien

Di lobi RS sampai di ruangan rawat inap, tidak ada lagi pasien yang berobat. "Sejak 5 September (berhenti beroperasional). Surat pembekuan muncul setelah Surat Peringatan (SP) ke-2," ujar Humas RS MMA dr Reza Aditya saat dikonfirmasi, Kamis, 8 September 2016.

Dia menjelaskan, seluruh pasien RS MMA, baik itu pasien rawat inap maupun rawat jalan, kini diarahkan berobat di rumah sakit lain. Ada tiga rumah sakit terdekat yang bekerja sama untuk pengalihan pasien tersebut, yaitu RS M Ridwan Ra'is, RS MH Thamrin, dan RS PGI Cikini.

Usai Dapat Peringatan, RS Mitra Afia Menteng Janji Berbenah

"Sejumlah 60 pasien rawat inap harus dipindahkan. Setiap hari, biasa ada 250 pasien rawat jalan dan hampir 90 persen dari BPJS," ujarnya.

Pantauan VIVA.co.id, meski izin rumah sakit itu telah dibekukan, tampak masih ada beberapa orang calon pasien mendatangi RS tersebut untuk berobat. Selain itu, RS tersebut masih tampak buka, beberapa pegawai RS seperti petugas keamanan, resepsionis, cleaning service, juga masih ada di lokasi. Namun, para dokter tidak tampak di RS tersebut.

Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen

"Saya baru tahu hari ini dibilang satpam RS. Kami kan sering berobat di sini, dan sekarang dibilang kita dirujuk ke RS lain yang kerja sama," ujar Sofyan (40), salah satu calon pasien yang mendatangi RS MMA.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menutup RS MMA, Jakarta Pusat. Hal itu karena ada beberapa prosedur dari RS itu yang tidak sesuai dengan peraturan menteri kesehatan (Permenkes).

"Ada izin yang tidak sesuai, ada juga masalah limbah dan sebagainya," ujar Kepala Dinkes DKI Jakarta Koesmedi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 8 September 2016.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya