Video Rasis Mahasiswa UI, Ini Respons Ahok

Video ajakan tolak Ahok sebagai pemimpin
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal dengan tindakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang mengaku bernama Boby Febrik Sedianto. Mahasiswa itu membuat video bernada rasis untuk menolak Ahok.

PDIP Pertimbangkan Keinginan 'Wong Cilik' Tolak Ahok

Sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri, Ahok, sapaan Basuki, menilai yang bersangkutan tidak pantas bertindak rasis. Apalagi, UI juga dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kalau saya, saya pecat jadi mahasiswa. Karena enggak guna, mahasiswa disekolahin. Karena UI ini dibayar dengan APBN. Jadi kalau kamu lulusan dari perguruan tinggi negeri, kamu harus sadar, kamu lulus dibayar oleh uang rakyat, APBN," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu 7 September 2016.

UI Beri Sanksi Mahasiswa yang Kampanye Tolak Ahok di Medsos

Seharusnya, menurut Ahok, mahasiswa yang bersangkutan dikeluarkan dari kampus karena bertindak melanggar Undang-undang (UU), dengan bersikap rasis. Namun dia tidak berhak mencampuri urusan internal kampus UI.

"Bila perlu dia pindah ke timur tengah bikin parpol (partai politik) kalau mau numbangkan Pancasila," ujar Ahok.

Tentara Israel Jatuh Cinta ke Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita, Bocorkan Rahasia Militer

Sebelumnya, beredar video seorang mahasiswa berjaket kuning berlatar belakang Gedung Rektorat UI. Dalam video yang diunggah ke situs jejaring sosial itu, Mahasiswa yang mengaku bernama Boby Febrik Sedianto tersebut mengaku sebagai aktivis Gema Pembebasan UI. Dia mengajak untuk tidak memilih Ahok di Pilkada DKI.

Berikut ini petikan pernyataan di video Boby tersebut:

"Dengan ini saya mengimbau pada warga Jakarta agar tidak memilih Ahok sebagai pemimpin mereka. Seperti kita ketahui dalam surat Al Maidah, Allah SWT mengancam siapa saja yang memilih pemimpin kafir maka dia termasuk orang zalim. Ahok bukan hanya seorang kafir dia juga mendzalimi masyarakat kita, tengok sepak terjang Ahok, dia tidak becus untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Jakarta."

"Tidak hanya itu kasus Sumber Waras dan reklamasi, oleh karena itu saya mengimbau untuk tidak memilih Ahok. Selamatkan DKI dengan Syariah Khilafah."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya